Antisipasi penyebaran Covid 19 di masa libur panjang, Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan rapid test bagi pengemudi dan penumpang kendaraan yang memiliki nomor polisi di luar Bandung Raya.
DARA | BANDUNG – Kepala Satpol PP Kabupaten Bandung, Kawaludin mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, seusai masa libur panjang, maka selalu ada peningkatan Covid 19, sehingga perlu ada langkah-langkah antisipasi.
“Pertama pemberian sosialisasi ke setiap objek wisata oleh disparbud, untuk melakukan upaya penegakan disiplin protokol kesehatan secara internal. Kedua, tim pengamanan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub termasuk juga di dalamnya Linmas, melakukan upaya operasi penegakan disiplin gabungan yaitu melakukan patroli ke tempat objek wisata sebagai upaya penegakan disiplin wisatawan terhadap protokol kesehatan, sehingga bisa terpantau secara baik,” ujar Kawaludin saat wawancara di Gedong Budaya Sabilulungan, Rabu (28/10/2020).
Langkah ketiga untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 di masa libur panjang ini, tambah Kawaludin, adalah dengan melakukan rapid tes terhadap wisatawan yang datang ke Kabupaten Bandung. Hal tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dan provinsi.
“Rapid tes ini diprioritaskan terhadap wisatawan-wisatawan dari luar Kabupaten Bandung, dengan melihat kendaraan yang berplat nomor diluar D. Ini dilakukan secara kontinyu selama masa libur panjang, yaitu dari Rabu (28/10/2020) sampai Sabtu (31/10/2020),” jelas Kawaludin.
Ada dua wilayah destinasi wisata di Kabupaten Bandung yaitu wilayah Bandung Selatan dan Bandung Utara. Kawaludin mengungkapkan, pihaknya konsentrasi objek wisata yang ada di Bandung Selatan, karena memiliki titik destinasi wisata yang paling diminati wisatawan dari luar Kabupaten Bandung.
“Kita awalnya (melaksanakan rapid tes) di Terminal Alam Endah, tapi itu tidak bisa menjaring wisatawan yang mau ke Pangalengan dan Kamojang. Tapi kalau disini (Gedong Budaya Sabilulungan), semua wisatawan bisa terjaring. Lokasinya strategis, jadi kalau ada yang reaktif maka penanganannya juga tidak jauh. Ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek,” tutur Kawaludin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Bandung dr Riantini menuturkan, ada enam kota/kabupaten yang melaksanakan rapid tes untuk wisatawan, diantaranya Kabupaten Bandung yang memiliki banyak objek wisata.
“Hasil koordinasi dengan gugus tugas, kita menetapkan sasaran maksimum yang akan kita rapid test sekitar 500 perhari dan kita sudah menyiapkan 2.000 rapid tes,” tutur dr Riantini.
Adapun teknis kegiatan rapid tes ini adalah petugas akan menangkap kendaraan yang keluar dari pintu Tol Soroja. Khususnya kendaraan yang bernomor polisi di luar Bandung Raya.
“Apabila hasil rapid test reaktif, maka akan langsung kita lakukan swab dan jika hasilnya reaktif mungkin harus kembali,” pungkas dr Riantini.***
Editor: denkur