Calon Bupati Bandung Nomor Urut 1, Kurnia Agustina Naser mengunjungi kediaman Ganis Hari warga Kampung Cibunar RW 5 Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang beberapa waktu lalu videonya viral di media sosial karena unggahan Ade Londok.
DARA | BANDUNG – Dalam sebuah video berdurasi pendek, terlihat Ganis mengendarai sepeda motor membonceng seorang anak kecil dan membawa beberapa barang.
Kejadian tersebut dilihat Ade Londok (duta kuliner Jawa Barat) yang tengah berada di dalam mobil. Spontan, kata kasarpun keluar dari mulut Ade Londok dan video tersebut akhirnya viral di medsos dengan berbagai tanggapan geram dari para netizen terhadap umpatan yang dilontarkan oleh Ade Londok terhadap Ganis tersebut.
Selain reaksi geram, tak sedikit pengguna medsos juga yang mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi Ganis Hari, yang diceritakan di beberapa akun medsos bahwa Ganis adalah orang tua tunggal yang membesarkan putri kecilnya.
Hal tersebut tidak luput dari perhatian Kurnia Agustina Naser. Saat berkunjung ke kediaman Ganis Hari, mereka pun berbincang hangat seputar kegiatan usaha yang digeluti Ganis selama ini.
Ganis ternyata memiliki semangat dalam membangun usaha berjualan kebutuhan sembako.
“Ada anak muda yang menjadi inspirasi. Meski masih muda, tapi sudah mau berusaha jualan sembako. Kang Ganis ini salah satu bukti, bahwa kalau ada keinginan kuat dia bisa punya istana (rumah),” ujar Teh Nia, di sela-sela obrolannya bersama Ganis.
Selain Ganis, Teh Nia juga sempat bertemu dengan Raisa, anak yang dibonceng Ganis dalam video viral tersebut. Teh Nia merasa bangga terhadap Raisa, karena memiliki cita-cita yang tinggi, yaitu ingin menjadi dokter. Teh Nia juga berpesan kepada Raisa untuk rajin belajar dan banyak membantu orang lain.
“Belajar yang rajin supaya bisa mewujudkan cita-citanya, banyak membaca buku dan banyak membantu orang,” kata Teh Nia kepada gadis cilik itu.
Karena pertemuan singkatnya dengan Ganis, Teh Nia mengaku mendapatkan pesan dan pengalaman yang baik. Kata Teh Nia, ada beberapa hal yang bisa dicontoh dari Kang Ganis, seperti meletakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, tidak cukup berbuat sekali tapi berkali-kali dan mulailah dari hal kecil seperti berbagi, memberikan les belajar membaca, dermawanan, dan kesetiakawanan, bakti kepada orang tua, bangsa, dan lingkungan.
“Semoga ada Kang Ganis di tempat lain di negeri ini,” harap Teh Nia.
Calon Bupati Bandung dari pasangan Nu Pasti Sabilulungan ini juga mengapresiasi Ade Londok, yang telah meminta maaf atas kata- kata kasarnya terhadap Ganis Hari dan juga mengapresiasi Ganis Hari yang yang telah memaafkan tindakan Ade Londok.
Teh Nia, menganggap bahwa apa yang telah terjadi ini adalah suatu pembelajaran bagi masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Kabupaten Bandung khususnya.
Menurutnya, saling memaafkan adalah tindakan terpuji dan sebagai salah satu sifat bijaksana yang perlu diteladani.
“Kata-kata kasar itu tidak baik dilakukan oleh masyarakat Indonesia, yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur sebagai bangsa yang beradab. Apalagi untuk dipertontonkan kepada khalayak umum,” tegasnya.
Sementara itu Ganis Hari menjelaskan, sering berburu barang diskon, seperti, kopi, mie, odol. Barang diskon itu dia jual kembali ke warung dan ke pegawai pabrik. Dengan berjualan seperti itu, Ganis mengaku bisa mendapatkan untung.
Menurut Ganis, sudah menggeluti usaha tersebut selama tiga tahun. Ia memiliki harapan dengan usahanya tersebut bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.
“Kalau di supermarket kan suka ada, misalnya beli dua gratis satu. Kita belinya seperti itu. Kalau dijual disini, kan kita bisa untung. Barang dagangannya suka dititipkan ke warung, ada juga barang dagangan yang dititipkan ke teman yang bekerja di pabrik, jadi orang pabrik bisa beli. Saya bagian belanjanya,” pungkasnya.***
Editor: denkur