Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu, pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab trisentra pendidikan atau tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling bergandengan tangan, bahu-membahu, dan bekerja sama membantu mengembangkan potensi anak.
DARA | BANDUNG – Sebenarnya, orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam mengajar putra/putrinya. Namun, selama ini banyak orang tua yang menitikberatkan tanggung jawab pendidikan kepada pihak sekolah. Dengan adanya Covid-19 ini, peran orang tua dalam membimbing dan mendidik putra/putrinya menjadi sangat besar sehingga beberapa orang tua yang awalnya tidak terlalu dekat dengan anak-anaknya, kini menjadi lebih dekat, lebih bisa memahami bagaimana sulitnya mengajar anak-anak.
Berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan, perlu kiranya pihak sekolah membantu para orang tua untuk mengarahkan strategi mengajar yang baik kepada putra/putrinya di rumah.
Agar pelaksanaan pembelajaran belajar di rumah (BDR) lancar maka antara pihak sekolah dengan orang tua harus membuat kesepakatan bersama serta berkomitmen agar kedua belah pihak bisa sejalan dan seirama melaksanakan pembelajaran, baik daring maupun luring. Oleh sebab itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum bekerja sama dengan Wakasek Kesiswaan, Wakasek Humas, Wakasek Sarana, dan para wali kelas mengadakan “Bimbingan Teknik (Bimtek) Orang Tua di Masa Pandemi dalam Pendampingan PJJ di SLB Negeri B Garut”.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 21-22 Oktober 2020. Namun karena masih belum boleh melaksanakan kegiatan tatap muka berskala besar maka jadwal kegiatan diatur menjadi 4 sesi.
Tujuan kegiatan ini sebagai evaluasi pembelajaran jarak jauh, baik daring maupun luring yang selama ini telah dilaksanakan. Pada kegiatan ini pun digelar diskusi dan tanya jawab, dimana sekolah menampung segala permasalahan atau hambatan yang dirasakan oleh orang tua maupun wali kelas selama melaksanakan BDR.
Adapun hasil diskusi dan tanya jawab diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
- Menjadwalkan pertemuan yang lebih intens antara orang tua dan pihak sekolah melalui Zoom Meeting.
- Memberikan permainan yang mengedukasi agar anak-anak tidak merasa jenuh belajar di rumah.
- Menampung usulan orang tua agar diberi jadwal pemberian tugas PJJ seminggu sekali dan anaknya dibawa ke sekolah.
- Menampung usulan agar pihak sekolah mengadakan pembelajaran di rumah peserta didik secara bergiliran.
- Mengarahkan materi pembelajaran yang bersifat life skill, activity of daily living (ADL), pengenalan lingkungan, dan pentingnya menjaga protokol kesehatan.
- Mengusulkan menggelar lomba foto dan pembuatan video pembelajaran antarkelas untuk memotivasi peserta didik agar semangat belajar.
- Wali kelas terus memantau serta menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi dan jenis kelainan anak.
- Pihak sekolah mengimbau para orang tua agar memantau dan memeriksa handphone yang dipegang peserta didik untuk menghindari konten-konten negatif, terutama peserta didik yang sudah menginjak dewasa.
- Kegiatan daring bisa terus dipantau lewat Instagram masing-masing.
- Ada usulan dari orang tua yang tidak memiliki handphone untuk mencari donatur agar bisa memberikan handphone karena selama ini mereka meminjam handphone dari saudaranya.
Demikian hasil Bimtek Orang Tua di Masa Pandemi dan Pendampingan PJJ di SLB Negeri B Garut.***
Berita ini sudah ditayangkan oleh disdik.jabarprov.go.id dengan judul: Bimtek Orang Tua di Masa Pandemi dalam Pendampingan PJJ di SLB Negeri B Garut
Editor: denkur