Maman Rukmana (70) dan Ati (60), penduduk Kampung Cibeber Hilir RT 01 RW 03 Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hanya bisa mengeluh dengan kondisi rumahnya yang nyaris roboh.
DARA | BANDUNG – Pasangan suami istri (pasutri) yang memasuki usia senja ini tidak bisa berbuat banyak di tengah keprihatinan menjalani sisa-sisa hidupnya. Jangankan untuk memperbaiki rumahnya untuk biaya berobat pun terkadang mereka kebingungan.
Urusan makan, ia masih mengandalkan anak-anaknya yang telah berkeluarga. Maman mengaku tidak enak hati jika harus membebani anak-anaknya itu.
Sudah cukup lama pasutri ini tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan. Dinding rumah yang terbuat dari bambu mulai lapuk. Begitu juga dengan lantai bambunya mulai bolong-bolong.
Bangunan rumah keseluruhan tidak simetris lagi. Atapnya pada bocor, sehingga ketika hujan keduanya kedinginan.
“Lantai reyot apalagi atap mah sudah hampir rubuh. Bagian dapur sudah bolong. Khawatir rubuh, kalau hujan ditambah angin kencang,” ungkap Maman saat ditemui, Kamis (5/11/2020).
Hingga saat ini, Maman mengungkapkan belum mendapat bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya. Padahal, diketahuinya kondisi rumah tetangganya tidak seperti miliknya tapi mendapat bantuan.
“Sempat ada bantuan dari desa, itu juga hanya GRC enam lembar. Bapa pakai tutup-tutupi saja dinding bilik yang sudah bolong. Itupun beberapa tahun lalu bantuannya,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah mau membantu memperbaiki rumahnya. Bantun untuk pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) tersebut, sangat ia nantikan.
Dendi (50), salah seorang warga setempat menyatakan prihatin dengan kondisi rumah Maman. Menurutnya, kondisi rumah Maman tersebut sudah cukup lama tidak tersentuh bantuan. Padahal, sebelumnya warga sempat berinisiatif melaporkan dan mengajukan perbaikan kepada pemerintahan setempat.
“Tanggung jawab pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah Bandung Barat harus secepat mungkin direalisasikan,” kata Dendi.
Dendi mengaku kondisi rumah Maman tersebut sudah cukup lama tidak tersentuh bantuan. Padahal sebelumnya warga sempat berinisiatif melaporkan dan mengajukan perbaikan kepada pemerintah.
“Sudah pernah tapi belum ada tanggapan dari pemerintah. Dengan harapan pemerintah setempat dan Kabupaten dapat memberikan bantuan bagi warganya yang sangat membutuhkan bantuan,” tegasnya.***
Editor: denkur