Kabar duka datang dari dunia pers tanah air. Wartawan politik Abdurrahman Ubaidah meninggal dunia karena sakit. Ia meninggal dalam usia 54 tahun, di rumah sakit di Lumajang, Jumat (13/11/2020).
DARA | JATIM – Abdurrahman Ubaidah lahir di Lumajang, Jawa Timur, 6 Juli 1966.
Ia meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Lumajang pukul 08.00 WIB, Jumat (13/11/2020).
Hari itu juga jenazah pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur itu dimakamkan di kampung halamannya, di Kebonsari, Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepergian Ubaidah meninggalkan duka yang mendalam di kalangan PWI Jawa Timur dan Pusat.
Begitu menerima kabar duka atas meninggalnya Ubaidah, jajaran pengurus PWI Pusat mulai dari Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi sampai Ketua PWI Peduli M Nasir, menyampaikan duka cita mendalam melalui Grup WA PWI Pusat.
Kemudian disusul ucapan duka cita dari pengurus lainnya antara lain Ahmad Munir, Nurjaman Mochtar, Ramon Damora, Fachri Mohamad, Cahyonoadi, dan Hendro Basuki.
“Pak Ubaidah terakhir masih menekuni pekerjaan kewartawanan, dan ia terakhir mengurus verifikasi media online milik Harian Bangsa yang ia pimpin,” kata teman dekat almarhum, Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Warta Transparansi.com.
Pak Dur, demikian sosok sederhana dan terkenal ulet itu biasa dipanggil, tanggal 19 Oktober lalu masih membacakan doa saat pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-30 Jawa Timur, di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Graha A.Aziz, Jl Taman Apsari 15-17 Surabaya.
Djoko Tetuko menuturkan, Ubaidah sebagai wartawan politik aktif di Kelompok Kerja Wartawan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ketika masih bekerja di Karya Darma yang berakhir tahun 1998.
Karya Darma pecah menjadi beberapa penerbitan, dan dia memilih berkarya di Pewarta Siang sebagai Redaktur Pelaksana.
Ketika terjadi gonjang-ganjing pemerintahan dari Orde Baru ke Reformasi, partai-partai bermunculan, dan Karya Darma diakuisisi Jawa Pos Grup, terbitlah Harian Bangsa.
“Pak Dur kemudian bergabung ke media ini,” kata Djoko Tetuko dalam rilisnya yang diterima redaksi, Senin (16/11/2020).
Perubahan pimpinan di Harian Bangsa, Pak Dur sempat dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi hingga menjelang akhir hayatnya.
Wartawan senior ini juga aktif di PWI. Terakhir dipercaya menjadi Wakil Ketua PWI Jatim bidang Pendidikan.
Mengawali menjadi wartawan di Harian Pagi Karya Darma, pada tahun 1991, lulusan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini meliput berita perkotaan. Dia bersama teman-teman wartawan media lainnya, ngepos di Pemkot Surabaya.***
Editor: denkur