Sekilas tentang Program Penanggulangan Bencana Melalui Destana dan Katana dari BPBD Garut

Senin, 16 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi logo BPBD (Foto: Ayotasik.com)

Ilustrasi logo BPBD (Foto: Ayotasik.com)

Sebagai daerah yang dikenal rawan multi bencana, Badan Peanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut memiliki beberapa program penanggulangan bencana di Garut.


DARA | GARUT – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Firman Karyadin, mengatakan salah satu program tersebut adalah Destana atau Desa Tanggu Bencana.

“Kita membentuk desa tangguh (Destana), kalau saya lihat data rintisannya 2014,” ujar Firman saat ditemui di Kantor BPBD, Jalan Terusan Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Minggu (15/11/2020).

Firman menyebutkan, saat ini sudah ada 15 Destana di Kabupaten Garut. “2020 kita baru bisa mencapai 15 (desa tangguh) karena keterbatasan, disesuaikan dengan kondisi anggaran juga,” ucapnya.

Mesikupun demikian, lanjut Firman, pihaknya akan terus berusaha untuk membangun desa-desa tangguh lainnya, khususnya di daera-daerah rawan bencana.

“Tapi tidak demikian, walaupun dengan keterbatasan itu kita tidak mesti berhenti seperti itu, kita tetep berusaha kita ngambil target-target, desa-desa yang memang daerahnya rawan seperti (di) Gunung Guntur di Desa Pasawahan, sekarang di (Kecamatan) Pameungpeuk, (Desa) Mancagahar kita ambil, memang daerah-daerah (rawan bencana) yang kita prioritaskan,” ujarnya.

Selain Destana, sebut Firman, ada program lain yakni Katana atau Keluarga Aman Bencana. “Katana itu keluarga aman bencana, sudah orang per orang, jadi satu rumah itu harus memahami. Kalau Destana kan satu desa, (lebih) umum,” katanya.

Firman menambahkan, konsep dalam Katana, rumah menjadi sekolahnya bencana, sedangkan peran ibu (bapak) sebagai guru bencana.

“Jadi (konsepnya) aman bencana gitu, sudah di keluarga, dia itu sudah tahu yang namanya bencana, makanya konsepnya rumah jadi sekolah bencana, ibu jadi guru bencana,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan
Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:52 WIB

Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:49 WIB

Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB