Pengrajin Wayang Golek Bertahan Ditengah Covid, Begini Curhatnya 

Rabu, 18 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abah Ishak, seorang pengrajin wayang golek saat membuat salah satu tokoh pewayangan di teras rumahnya di kawasan Ciranjang, Cianjur (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Abah Ishak, seorang pengrajin wayang golek saat membuat salah satu tokoh pewayangan di teras rumahnya di kawasan Ciranjang, Cianjur (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir sangat berdampak pada persoalan sosial masyarakat. Tak terkecuali bagi Ishak Suhendar, seorang pengrajin wayang golek di Desa/Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


DARA | CIANJUR – Abah Ishak, akrab dia disapa, telah menekuni sebagai pengrajin wayang golek sejak 1980, telah ribuan tokoh wayang yang dihasilkan dari keahliannya itu. Bahkan, hasil karya seninya itu tak hanya diminati masyarakat lokal tapi juga luar negeri.

Namun, kondisi pandemi yang melanda hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia membuat usahanya tak seramai dulu. Sudah tak ada pemesanan wayang yang diterimanya.

Meskipun begitu, kecintaannya terhadap seni pewayangan tak menyurutkan Abah Ishak untuk terus berkarya dan berinovasi.

Di teras rumahnya yang jauh dari kata layak, dengan menggunakan limbah dari berbagai jenis kayu yang didapat dari hutan disekitar tempat tinggalnya, Abah Ishak terus berinovasi membuat wayang golek dengan berbagai tokoh dan karakter.

“Tak hanya dalang dan masyarakat, turis mancanegara pun banyak yang membeli untuk koleksi atau dijadikan cenderamata. Tapi sekarang, sudah sangat jarang ada yang pesan,” kata Abah Ishak, kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).

Abah Ishak tetap bertekad untuk terus melestarikan seni pewayangan yang saat ini sudah hampir terlupakan, terutama oleh generasi muda.

“Minat masyarakat terhadap wayang golek mulai menurun, bahkan peminat malah semakin berkurang. Wayang golek tersebut merupakan warisan budaya yang turun temurun sehingga wajib untuk terus dilestarikan,” ujarnya.

Wayang golek hasil karya Abah Ishak itu dibanderol dengan harga beragam mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta. Bahkan, Abah Ishak juga membuat miniatur wayang golek yang dibanderol harga mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu.

“Tingkat kesulitan dalam membuat wayang golek ini, yaitu jenis ukiran dari karakter wayang. Bahkan, Abah juga dapat membuat wayang sesuai dengan pesanan, tidak hanya karakter dari pewayangan saja,” ucapnya.

Abah Ishak berharap ditengah masa pandemi Covid-19 ini pemerintah daerah dapat minimalnya melirik atau memberikan respon terhadap profesinya itu. Mengingat hingga saat ini tak pernah sedikitpun Abah Ishak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cianjur.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi
Keutamaan Niat Puasa
Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Sukseskan e-Ijazah
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:13 WIB

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:01 WIB

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB