Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginventarisasi sejumlah ruas jalan kabupaten yang terdampak bencana hidrometeorologi. Berkaitan dengan perbaikan.
DARA | CIANJUR – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, mengaku mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat ini berdampak terhadap kondisi infrastruktur jalan.
Tak sedikit kejadian bencana yang terjadi sekarang menutup ruas jalan atau merusak kondisi jalan.
“Ada memang beberapa ruas jalan yang rusak akibat bencana. Tapi ada juga ruas jalan yang hanya tertutup material tanah longsor,” kata Eri kepada wartawan, Jumat (20/11/2020).
Eri mengungkapkan, untuk penanganan infrastruktur jalan rusak akibat bencana, Dinas PUPR menunggu penetapan status kebencanaannya. Jika kepala daerah menetapkan status tanggap darurat bencana di daerah yang terkena bencana, maka penanganannya akan ditanggulangi menggunakan biaya tak terduga (BTT).
“Itu nanti ditangani langsung oleh BPBD,” ujarnya.
Sebaliknya, kata Eri, jika tidak ada penetapan status tanggap darurat bencana, maka akan diambil langkah-langkah darurat. Selanjutnya penanganan pascabencana dilakukan Dinas PUPR.
“Itu kalau sifatnya lokal. Artinya tidak ada penetapan status tanggap darurat bencana. Minimalnya dalam kondisi darurat kendaraan bisa lewat dulu,” tuturnya.
Secara umum, kata Eri, kondisi jalan mantap di Kabupaten Cianjur mendekati akhir tahun ini diprediksi mencapai sekitar 63% atau 819 kilometer dari panjang jalan berstatus milik kabupaten sepanjang 1.300 kilometer. Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), pada 2021 target jalan mantap di Kabupaten Cianjur bisa mencapai 65%.
“Tapi kita berusaha agar jalan mantap bisa lebih dari itu (target RPJMD). Setiap tahun kita selalu evaluasi,” terang Eri.
Eri optimistis target jalan mantap berdasarkan RPJMD akan tercapai. Sekarang sedang dirancang konsep peningkatan jalan mantap pada RPJMD periode berikutnya.
“Kita terus upayakan jalan mantap di Kabupaten Cianjur terus meningkat setiap tahunnya,” pungkas Eri.***
Editor: denkur