Pendidikan karakter adalah upaya menciptakan karakter peserta didik menjadi pribadi yang berguna baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak terjebak dalam perilaku menyimpang, misalnya pergaulan bebas, narkoba, dan lainnya.
Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk generasi bangsa yang berakhlak dan berkarakter. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat semua orang bisa mengakses internet, mulai dari masyarakat perkotaan hingga pelosok desa.
Apalagi pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0 yang sangat bergantung pada internet. Tantangan ke depan, pendidikan karakter akan dihadapkan pada internet yang mana para peserta didik sudah sangat ketergantungan terhadap internet.
Oleh karena itu, perlu bantuan orang tua untuk mengawasi putra/putrinya dalam penggunaan internet. Pendidikan karakter harus terus digaungkan menuju generasi emas 2045.
Begitu besar harapan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang berlatar teknologi mampu membuat gebrakan dalam hal teknologi di era revolusi industri 4.0.
Pendidikan yang berakhlak dan berkarakter harus jadi fokus utama. Karena, sikap dan perilaku peserta didik dalam menghormati guru sekarang ini sudah mulai memudar.
Teknologi boleh ditonjolkan, namun jangan sampai kehilangan jati diri karena sekarang banyak peserta didik yang terjebak hal-hal negatif. Kenapa? Ini terjadi karena akhlak dan karakter sudah mulai hilang.
Jangan sampai peserta didik dikendalikan oleh internet. Sebaliknya, peserta didik harus bisa mengendalikan internet dengan bijak dan cerdas.***
Artikel ini diambil dari laman Disdikjabar