Pemerintah Kabupaten Bandung mendorong para petani untuk lebih melek teknologi. Karena semakin banyak komponen pertanian yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
DARA | BANDUNG – Salah satu bentuk penggunaan teknologi dibidang pertanian adalah pada Kartu Tani dan juga pemasaran produk via online.
“Kartu Tani ini untuk kemudahan, jangan sampai menjadi ribet. Ini tuntutan jaman, nanti dengan kartu tani sebetulnya pengendalian terkait distribusi itu lebih memudahkan, bagi pemerintah khususnya untuk memonitor real di lapangangan seperti apa,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran saat wawancara di Soreang, Rabu (25/11/2020).
Tisna mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung merupakan daerah yang memiliki keunggulan komparatif, dimana Kabupaten Bandung sangat dekat dengan tujuan pemasaran produknya atau dekat dengan pasar, seperti Bandung Raya dan Jakarta Raya, sehingga Tisna mendorong petani yang ada di Kabupaten Bandung untuk membentuk kelompok, dalam melakukan kegiatan pertanian.
“Nanti dari kelompok itu juga harus melek terhadap perkembangan teknologi, apakah itu dengan pasar-pasar online, maupun komunikasi lain yang sifatnya pemanfaatan teknologi,” ungkap Tisna.
Karena saat ini masih berlangsung musim hujan, Tisna meminta petani untuk memanfaatkan situasi ini. Dirinya berharap petani tidak hanya terpaku dengan hanya menanam komoditas –komoditas yang biasa. Karena kebutuhan masyarakat beragam, maka harus ada alternatif lain komuditas yang ditanam.
“Ada peluang, kalau yang satu kurang bagus, yang satu bagus, jadi tertutup lah gitu,” katanya.
Tisna berharap tahun 2021, pandemi Covid-19 bisa terkendali. Dirinya tak menampik bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 ini berpengaruh terhadap distribusi maupun konsumsi bagi masyarakat. Saat ini, gelaran pernikahan dan objek wisata sudah bisa diijinkan kembali, sehingga bisa berkontribusi terhadap penyediaan pangan.
“Sekarang sudah mulai ada pelonggaran, mudah-mudahan ini juga semua pihak disiplin didalam menerapkan protokol kesehatan sehingga penyebaran virus Covid-19 ini bisa melandai. Itu akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Kalau aktivitas ekonomi masyarakat ini berjalan, tentu produksi yang kita hasilkan juga laku,” pungkasnya.***
Editor: denkur