Hadapi Tantangan Penurunan Kinerja Produksi Migas, Pertamina EP Subang Field Ciptakan Metode ASCP

Kamis, 26 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, hadapi tantangan penurunan kinerja produksi migas yang disebabkan menurunnya performa injeksi di lapangan PGD rata-rata 30bbl/jam, yakni 37,5% terhadap performa sebelumnya.


DARA | SUBANG – Penurunan flowrate injeksi dapat mengakibatkan pompa injeksi membutuhkan jangka waktu lebih lama untuk bekerja menyebabkan produksi air yang cukup tinggi di dalam sumuran, sehingga menghambat produksi migas.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan minyak dan gas bumi merupakan hal yang vital guna mendukung ketahanan energi.

Karakter high risk, high capital, high technology pun melekat pada kegiatan hulu migas. Secara alamiah, kinerja produksi lapangan migas terus menurun. Hal ini menciptakan tantangan tersendiri mengingat tren kebutuhan akan penyediaan energi semakin meningkat.

Djudjuwanto, Field Manager Pertamina EP Subang, menyikapi tantangan penurunan kinerja produksi migas. Pihaknya telah melakukan inovasi dan telah mengatasi masalah tersebut dengan penemuan metode Auto Suction Chemical Pump (ASCP).

“Alat ASCP kami ciptakan sendiri, dan terbukti handal sebagai fasilitas pompa dalam melakukan kegiatan stimulasi acid khususnya guna meningkatkan kehandalan sumur injeksi Distrik PGD,” ungkap Djudjuwanto, kepada wartawan, kemarin Rabu, (25/11/2020).

Djudjuwanto juga menegaskan bahwa kehandalan sumur injeksi ini sangat penting sebagai support dalam optimasi sumur-sumur produksi misalnya dalam hal gross up sumur, well intervention dan produksi sumur bor baru dengan tidak perlu khawatir lagi dalam handling produced water.

Secara singkat, ASCP adalah pompa hisap otomatis dengan memanfaatkan energi dari fluida injeksi. Desain ASCP ini menggunakan referensi textbook Kermit Brown (seorang pakar artificial lift) terkait jet pump (ventury effect) dengan validasi simulasi fluent didapatkan efek hisapan yang paling optimal. Melalui penemuan tersebut PEP Subang dapat mengatasi penurunan flowrate sumur injeksi hingga total 70 BPH atau 1680 BLPD Dan menekan biaya hingga lebih dari 500 Juta per job per sumur.

PEP Subang adalah salah satu lapangan penghasil minyak dan gas PT Pertamina EP, yang juga merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero). Adapun wilayah kerja utama PEP Subang meliputi wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Purwakarta. Saat ini PEP Subang mengelola 4 distrik, 10 Stasiun Pengumpul (SP), 2 unit CO2 removal.

PEP Subang Field merupakan salah satu objek vital nasional yang memegang peranan penting terhadap suplai energi khususnya untuk kelistrikan dan juga penunjang tenaga untuk mesin pabrik yang ada di wilayah Jawa bagian barat.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB