Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung memastikan akan berusaha menunjang pelayanan kepada masyarakat selama masa pandemi ini.
DARA | BANDUNG – Tak hanya fasilitas, tetapi juga kesiapan tenaga kesehatan, sehingga Gugus Tugas Kota Bandung selalu menyeimbangkan antara fasilitas dengan tenaga kesehatan.
“RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak) diminta menambah tempat tidur. Mungkin tempatnya ada, tenaga kesehatannya yang belum menunjang. Nanti saya tanyakan. Mudah-mudahan bisa, tenaga kesehatan dan tempat tidurnya tersedia,” tutur Wakil Ketua Gugus Tugas Kota Bandung Yana Mulyana, di Balai Kota Bandung, Jumat (4/12/2020).
Meskipun RSKIA masih dalam proses rekrutmen tenaga kesehatan, Yana menegaskan, sampai saat ini tidak merekrut tenaga dari luar Kota Bandung.
“Kita juga riskan kalau dari luar,” aku Yana yang juga Wakil Wali Kota Bandung.
Yana mengakui, penyediaan tenaga kesehatan memang bukan hal mudah, lantarab membutuhkan keterampilan sesuai dengan fasilitas yang ada.
“Tidak gampang, RSKIA Kopo kita bangun, kemudian untuk bisa dimanfaatkan optimal bukan infrastruktur saja, tapi tenaga kesehatannya juga. Punya kompetensi yang khusus,” ujar Yana.
Dalam proses tersebut, Yana berharap lewat kolaborasi bisa mempercepat pemenuhan SDM yang berkualitas.
Perlu diketahui, pada 2 Desember 2020, keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15 persen. Saat itu dari 903 tempat tidur, tersisa 116 tempat tidur.
Sedangkan khusus untuk OTG, keterisian ruang isolasi (hotel) sudah mencapai 64,06 persen. Dari total 64 tempat tidur tersisa 23 tempat tidur.
Untuk itu, Yana kembali mengingatkan agar warga Kota Bandung tetap disiplin melaksanakan 3M dan 1T (menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, serta tidak berkerumun).***
Editor: denkur