Indonesia telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin asal China, Sinovac. Hadirnya vaksin yang diberi nama CoronaVac itu menjadi angin segar bagi upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Vaksin sinovac rencananya akan lekas diberikan secara luas setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meski begitu, datangnya vaksin tak serta-merta membuat pandemi berakhir. Artinya, protokol kesehatan tetap perlu dijalankan dengan tertib.
Menurut dr Devia Irine Putri, meskipun vaksin Covid-19 sudah ada di Indonesia, bukan berarti masyarakat bisa sepenuhnya meninggalkan protokol kesehatan.
“Meski ada vaksin, protokol kesehatan tetap harus dijalankan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kalau keduanya bisa dilakukan (protokol dan vaksin), pasti hasilnya lebih baik dan efektif,” terang dr Devia.
“Jadi, keduanya (vaksin dan protokol kesehatan) tidak bisa berdiri sendiri-sendiri,” imbuhnya.
Di samping itu, ada pula beberapa alasan lain mengapa protokol kesehatan tetap wajib dijalankan kendati sudah ada vaksin.
Butuh Waktu untuk Distribusi Vaksin
Masyarakat perlu mengingat, 1,2 juta vaksin yang ada di Indonesia saat ini belum bisa digunakan secara massal. Sebab, kendati sudah mendapat persetujuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), vaksin dari Sinovac itu masih dalam uji keamanan dan efikasi dari BPOM.
Selain itu, pemerintah sendiri juga masih menggodok kelompok mana saja yang jadi prioritas untuk mendapatkan vaksin.
Jumlah vaksin yang masih terbatas saat ini tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.
“Kita juga butuh waktu untuk distribusi vaksin. Jadi, sembari menunggu dapat vaksin, tetap harus terapkan protokol. Setelah mendapat vaksin pun tetap harus ikuti protokol kesehatan,” saran dr. Devia.
Tidak Berarti Kebal 100 Persen terhadap Covid-19
Hingga saat ini, belum ada pengembang yang menyebut vaksin buatannya 100 persen efektif menghasilkan kekebalan dari virus corona.
Seseorang mungkin bisa akan tetap sakit, namun dengan gejala yang ringan atau sedang setelah menerima vaksin. Hal tersebut pun masih belum dapat sepenuhnya dipastikan, mengingat COVID-19 merupakan penyakit baru yang acap kali berubah.
Protokol Kesehatan yang Wajib Dipatuhi
Menurut dr. Devia, terdapat tiga protokol kesehatan yang wajib dijalankan masyarakat, baik dalam kondisi ada atau tidaknya vaksin COVID-19.
Memakai Masker
Dalam beberapa kasus, pemakaian masker secara rutin telah menyelamatkan sebagian besar orang dari infeksi virus corona.
Salah seorang publik figur Indonesia membagikan kisah temannya yang terselamatkan karena rajin memakai masker. Padahal, rekannya tersebut sempat berkali-kali rapat dengan orang yang positif COVID-19.
WHO baru-baru ini juga semakin mengetatkan aturan pemakaian masker. Beberapa aturannya, antara lain:
Tetap kenakan masker saat menerima tamu di rumah jika tidak memiliki ventilasi udara yang baik atau tidak bisa menjaga jarak sesuai ketentuan.
Di ruangan mana pun tanpa ventilasi memadai, seseorang wajib memakai masker.
Di samping itu, Anda juga perlu berhati-hati dalam membuang masker. Jangan buang bekas masker sembarangan, karena potensi penularan virus bisa saja terjadi. Virus yang menempel di masker dapat menginfeksi orang karena tak sengaja menyentuhnya.
Mencuci Tangan
Setelah beraktivitas atau menyentuh sesuatu, disarankan untuk terus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada sabun dan air mengalir, gunakanlah hand sanitizer.
Upaya tersebut terbukti dapat membunuh virus yang kemungkinan menempel di tangan.
Menghindari Kerumunan
Hampir tak terhitung berapa banyak kerumunan yang menyebabkan klaster penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Di masa pandemi ini, ada baiknya Anda tetap menjaga jarak dan berhati-hati. Pasalnya, dalam kerumunan tersebut, Anda tidak dapat memastikan siapa saja yang diam-diam telah terinfeksi COVID-19.
Mematuhi protokol kesehatan yang berlaku merupakan kunci untuk meningkatkan efektivitas vaksin yang nantinya akan diberikan ketika waktunya tiba. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk terus mematuhinya, ya!***
Artikel ini sudah ditayangkan oleh klikdokter dengan judul: Vaksin Tiba, Protokol Kesehatan Tetap Jangan Kendor, Ini Alasannya. Jumat (11/12/2020)
Editor: denkur