Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Korporasi Petani Kopi

Jumat, 18 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkab Bandung

Foto: Humas Pemkab Bandung

Dipenghujung tahun 2020 ini, Kabupaten Bandung terpilih menjadi percontohan korporasi petani kopi dan sayuran. Sedangkan untuk percontohan padi diraih Indramayu dan Demak. Korporasi peternakan oleh Subang.


DARA | BANDUNG – Di Indonesia akan dibentuk 350 unit korporasi di seluruh kegiatan pertanian. Bagi kementerian pertanian korporasi merupakan hal baru, sehingga melalui tim, kementan mengidentifikasi bentuk korporasi yang tepat dan apa saja komoditasnya.

“Dari kelima korporasi percontohan itu, komoditas kopi merupakan yang paling lengkap dari sisi prosedur yang ditempuh. Korporasi percontohan ini akan didukung kebijakan dari kementerian pertanian (kementan), koperasi dan UKM, perdagangan dan perindustrian dan kementerian luar negeri,” ungkap Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Bandung H. A. Tisna Umaran dalam sambutannya saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Major Project Kopi di Bale Winaya Soreang, Kamis (17/12/2020).

Korporasi, tutur Pj. Sekda, adalah kelembagaan ekonomi petani berbadan hukum yang bisa berbentuk koperasi ataupun Perseroan Terbatas (PT). Untuk kopi, pihaknya sudah menyepakati bahwa badan hukumnya berbentuk PT.

“Tapi kepemilikan sahamnya itu nanti diarahkan sebesar-besarnya menjadi saham petani. Para petani sendiri akan didorong untuk bergabung dalam koperasi tani. Sudah ada beberapa koperasi yang lengkap dari sisi prosedur, dalam arti sudah menyetor modal. Pihak kementan juga sudah memback up dari sisi penganggaran,” tutur Tisna Umaran.

Tisna menerangkan, presiden mengarahkan kepada kementan, untuk membentuk korporasi petani. Dengan pertimbangan bahwa selama ini petani di Indonesia tidak terintegrasi di dalam bisnis.

“Petani selama ini dianggap merupakan sub bagian di pinggir, sementara bisnis dikelola oleh pedagang. Tentu banyak persoalan yang dihadapi oleh petani, pada saat komoditas melimpah harga anjlok, pada saat komoditas sedikit harga melambung tinggi. Tapi di sisi lain,yang menikmati harga tinggi itu bukan petani tapi pedagang,” ujarnya.

Ia berharap, dengan dibentuknya korporasi, akan menjadi satu kesatuan antara petani dengan manajemen bisnis. “Jadi dulu ada definisi atau pengertian, bahwa pertanian itu adalah kegiatan bercocok tanam, sekarang harus bergeser ke arah bisnis. Petani sekarang diharapkan berorientasi pada bisnis,” harap Tisna.

Persoalan pada komoditas kopi yang dialami petani saat ini, menurut Tisna yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung itu, adalah varietasnya yang belum seragam. Walaupun sebenarnya, keberagaman varietas memiliki kelebihan karena memiliki pasar peminatnya.

“Tapi dalam skala bisnis, ini harus di mapping. Misalkan Jepang suka varietas Linie S, jadi satu hamparan kebun itu Linie S. Sehingga jika nanti ada bisnis atau peninjauan ke lokasi, kita tinggal tunjuk di mana lokasinya. Sedangkan saat ini, satu petani menanam beragam varietas di satu hamparan kebun. Tentu ini kurang baik dari sisi manajemen bisnis,” tambahnya pula.

Tisna juga mengungkap persoalan lain yang masih dihadapi, di mana para petani kopi masih memiliki budaya hortikultura. “Kebanyakan ingin setelah panen, secepatnya dijual. Padahal untuk komoditas ini, bila melalui pengolahan terlebih dahulu, itu ada nilai tambahnya. Selain itu juga akan menyerap tenaga kerja,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Lima Menit Yang Mematikan, Garuda Muda Tampil Sempurna di Piala Asia U-17
Tangisan Bupati Indramayu Lucky Hakim Ditengah Puing-puing Rumah Warga
Pemdaprov Jabar Gelar Abdi Nagri Nganjang ka Warga, Simak Nih Kegiatannya
Cerita Titiek Puspa Tentang Terciptanya lagu Kupu-kupu Malam, Berikut Liriknya
Inilah Lagu-lagu Yang Dinyanyikan Sang Legenda Titiek Puspa
Musisi Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia, Sempat Pingsan Saat Syuting
Bupati Bandung Kumpulkan Kades Bahas Koperasi Merah Putih, DS: Saya Siapkan Anggarannya
Buat Warga Sukabumi Hentikan Penggalangan Dana di Jalan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 April 2025 - 14:18 WIB

Lima Menit Yang Mematikan, Garuda Muda Tampil Sempurna di Piala Asia U-17

Jumat, 11 April 2025 - 13:39 WIB

Tangisan Bupati Indramayu Lucky Hakim Ditengah Puing-puing Rumah Warga

Jumat, 11 April 2025 - 13:27 WIB

Pemdaprov Jabar Gelar Abdi Nagri Nganjang ka Warga, Simak Nih Kegiatannya

Kamis, 10 April 2025 - 20:47 WIB

Cerita Titiek Puspa Tentang Terciptanya lagu Kupu-kupu Malam, Berikut Liriknya

Kamis, 10 April 2025 - 19:55 WIB

Inilah Lagu-lagu Yang Dinyanyikan Sang Legenda Titiek Puspa

Berita Terbaru