Aantisipasi cuaca ekstrem, Bupati Bandung Dadang M Naser menerbitkan SK Nomor 360/Kep.599-BPBD/2020 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Kencang/Puting Beliung dan Gempa Bumi di Kabupaten Bandung.
DARA | BANDUNG – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem di akhir tahun.
“Curah hujan cukup tinggi biasanya di akhir tahun dan awal tahun. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga dan waspada,” imbaunya saat wawancara di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (21/12/2020).
Pria yang akrab disapa Ajo itu mengungkapkan bencana yang paling terasa adalah angin kencang yang bisa menumbangkan pohon hingga menimpa rumah-rumah. Bahkan, pohon tumbang tersebut bisa menghalangi arus lalu lintas.
“Dengan kesiap-siagaan petugas, kita bisa secepatnya mengevakuasi pohon-pohon tumbang itu sehingga nihil korban,” ujar Ajo.
Kabupaten Bandung sudah menetapkan status siaga darurat bencana angin kencang, banjir hingga longsor. Bahkan, status tersebut sudah dituangkan dalam SK Bupati Bandung.
“Saat ini, cuaca sudah mulai ekstrem dan hujan sudah mulai terjadi di sana-sini. Sehingga, untuk mewaspadai ini semua kita secepatnya menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.
Dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, pihaknya sudah memetakan daerah rawan bencana, diantaranya Pangalengan, Ibun, Rancabali, Ciwidey, Cimenyan hingga Cilengkrang dianggap sebagai daerah rawan banjir bandang dan longsor.
“Kemudian jika curah hujan cukup tinggi, maka genangan akan terjadi disekitar Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleendah termasuk Rancaekek. Itu yang perlu kita waspadai,” papar Ajo.
Di tengah pandemi Covid-19, BPBD Kabupaten Bandung melakukan cek dan ricek lokasi. Baik yang berkaitan dengan tempat pengungsian hingga jalur evakuasi di wilayah-wilayah rawan bencana.
“Sudah mulai kita assesment ke lapangan. Dimana mendirikan tenda, bagaimana mendistribusikan bantuan. Kan kalau ada wilayah yang ketika banjir terjadi kemudian daerahnya terisolir, bantuannya harus segera di supply mulai sekarang,” kata Ajo.
Ajo memastikan BPBD Kabupaten Bandung siap siaga 1×24 jam. Jika ada kejadian bencana, Ajo meminta masyarakat segera melapor ke aparat pemerintahan ke wilayahan dan pusdalop BPBD.
“Kita sudah lakukan jadwal piket sehingga kalau ada kejadian pada malam hari, tetap ada tim kita yang siaga untuk meluncur ke lokasi,” pungkasnya.***
Editor: denkur