Kita bisa menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang kita sukai, misalnya menonton film, mendengarkan musik atau mengikuti kelas hobi yang digelar secara virtual.
DARA| BANDUNG- Pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda mereda. Untuk menekan pandemi gelombang kedua, pemerintah resmi memangkas libur panjang Natal dan Tahun Baru. Bahkan pihak kepolisian akan menindak kerumunan massa beragam perayaan penyambutan tahun baru.
Bagi sebagian masyarakat, tentu saja situasi ini menggangu rencana liburan mereka. Tapi jangan khawatir ada sejumlah cara yang bisa kita coba untuk menemukan kebahagiaan selama pandemi, seperti dilansir cewebanget.grid.id berikut ini.
Habiskan Waktu di Ruang Terbuka
Berada di luar ruangan relatif lebih aman ketimbang di ruang tertutup, selain itu menghirup udara segar di alam terasa menenangkan dan tentram serta dapat meningkatkan mood.
Terhubung dengan alam akan memperlambat aktivitas di korteks prefrontal, area otak yang dikaitkan dengan kecemasan. Jika kita enggak bisa keluar mendengarkan suara alam, seperti suara hujan atau kicauan burung, melihat gambarnya pun tetap bisa membantu.
Melepas Stres dan Hal-Hal Negatif
Memang melepaskan stres dan hal negatif di tengah masa pandemi enggak mudah karena banyaknya tekanan, baik finansial dan mental. Tetapi, cobalah untuk menyingkirkan hal-hal negatif atau memikirkan akibat terburuk yang mungkin timbul di masa depan.
Mengutamakan Diri Sendiri
Mengutamakan kebutuhan diri sendiri selama melewati masa-masa yang sulit ini sangatlah penting. Kita bisa menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang kita sukai, misalnya menonton film, mendengarkan musik atau mengikuti kelas hobi yang digelar secara virtual. Berikan waktu untuk diri sendiri dan kerjakan aspek apa pun yang kita rasa perlu perhatian dan peningkatan.
Bermeditasi
Meditasi mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal kecil, pada kondisi yang ada saat ini dan bukan masa lalu atau masa depan. Meditasi dengan mengolah napas juga membuat kita lebih tenang. Penelitian membuktikan, meditasi secara rutin dapat mengurangi kecemasan dan depresi.
Editor : Maji