DARA – Anda pusing mengatasi anak yang kecanduan gadget? Jangan panik, ini kiat kiat untuk mengatasinya.
nakita.grid.id melansir langkah untuk mengatasi anak yang kecanduang gadget itu. Yang pertama, orang tua jangan panik.
Lantas lakukan langkah persuasif mengurangi frekuensi bermain gadget secara bertahap. Jangan hentikan kebiasaan anak bermain gadget sekaligus. Cobalah menguranginya secara bertahap.
Penghentian sekaligus hanya akan membuat anak memberontak dan marah besar. Coba kurangi dari yang biasanya 8 jam sehari, menjadi 6 jam sehari selama satu minggu, kurangi lagi menjadi 4 jam di minggu berikutnya, demikian seterusnya. Batas maksimal anak bermain gadget adalah 2 jam/hari.
Langkah berikutnya, ajak anak bersosialisasi dengan teman sebaya.
Boleh jadi anak bermain gadget karena tidak ada aktivitas menyenangkan dengan teman-teman sebaya. Untuk itu, ajak anak untuk bergaul/bermain dengan teman sebayanya, bisa dengan mengundang teman-temannya ke rumah atau ajak ia berkunjung ke rumah salah sobatnya di sekolah.
Dengan banyak teman, ia akan sibuk dengan teman-temannya itu. Dorong mereka untuk bermain aktif, seperti bermain bola, petak umpet, dan sebagainya.
Langkah lainya, sibukan anak dengan berbagai aktivitas menarik.
Alihkan perhatian anak ke permainan alternatif sebagai permainan pengganti gadget sehingga, anak bisa lebih menikmati aktivitas itu, daripada sekadar bermain gadget.
Permainan yang dipilih sarat dengan interaksi, komunikasi, kerja sama, dan lain-lain. Entah bermain kartu UNO, monopoli, bermain bola tangkap, dan lain-lain.
Jangan pelit memberikan reward kepada anak. Jangan sungkan untuk memberikan hadiah pelukan, ciuman, acungan jempol saat anak berhasil mengurangi frekeuensi bermain gadget-nya.
Jadilah panutan.
Jangan salahkan anak betah lama bermain gadget kalau kita sendiri nonstop BBM-an atau setiap 5 menit sekali membuat postingan di Facebook.
Apel tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Jika ingin mengendalikan anak bermain gadget, cobalah kendalikan diri kita untuk tidak berlama-lama menyentuh smartphone.
Dalam situasi dan kondisi tertentu, buat aturan, misal, tidak bermain handphone saat makan bersama.
Jangan beri anak gadget. Ini sekadar imbauan. Dengan tidak memiliki gadget, orangtua memiliki kendali lebih. Gadget milik orangtua, anak hanya meminjam. Entah dari fungsi pengawasan, sekaligus lebih memudahkan orangtua saat hendak mengatasi anak yang kecanduan gadget.
Jika upaya tersebut tidak menunjukan hasil yang menggembirkan, sebaiknya orangtua berkonsultasi kepada ahli, seperti psikolog atau psikiater. Para ahli ini akan mengobservasi penyebab kecanduan gadget pada anak. Kemudian akan melakukan berbagai intervensi untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak.
Bahan:ayobandung.com/nikita.grid.id