Seperti Apa Keganasan Varian Baru Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Virus

Selasa, 29 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: kemenkes

Ilustrasi: kemenkes

Hasil analisis genomik virus Corona menunjukkan adanya sekelompok mutasi (varian) baru pada kasus Covid-19 di Inggris. Pakar virus dari UGM meminta masyarakat tak perlu panik, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.


DARA | BANDUNG – Virus Corona varian baru telah ditemukan di Irlandia, Perancis, Belanda, Denmark, Australia, Singapura, Hong Kong dan Israel.

Pakar virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi mengatakan, mutasi ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia sampai dengan 70%. Namun, mutasi ini belum terbukti lebih berbahaya atau ganas.

“Mutasi ini juga belum terbukti mempengaruhi efektivitas vaksin Corona yang ada,” kata Gunadi dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir Cakaplah.com dari iNews.id, Selasa (29/12/2020).

Sedangkan dari 9 mutasi VUI 202012/01, ada satu mutasi yang paling berpengaruh yaitu mutasi N501Y. Karena mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S.

“RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan ACE2 receptor untuk menginfeksi sel manusia,” ujarnya.

Gunadi menjelaskan untuk deteksi mutasi virus ini, tes swab PCR bisa digunakan dengan mendeteksi kombinasi beberapa gen pada virus Corona.

Hanya saja karena varian baru tersebut terdiri dari multipel mutasi pada protein S, maka diagnosis Covid-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S, sebab bisa memberikan hasil negatif palsu.

“Untuk itu peran surveilans genomik (whole genome sequencing) virus Corona menjadi sangat penting dalam rangka identifikasi mutasi baru, untuk pelacakan (tracing) asal virus tersebut dan dilakukan isolasi terhadap pasien dengan mutasi tersebut, sehingga penyebaran virus Corona bisa dicegah lebih lanjut,” katanya.

Gunadi juga mengimbau masyarakat lebih waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, namun tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran berlebihan dan yang lebih penting tetap harus menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.

“Boleh waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, namun tidak perlu berlebihan,” ujar dokter spesialis bedah anak itu.***

Editor: denkur | Sumber: Cakaplah.com – iNews.id

Berita Terkait

Kabar Baik dari Bupati Bandung, Tahun Ini 1.500 Tenaga Honorer Diangkat Menjadi P3K
SANG LEGENDA: Ronny Paslah Gagalkan Penalti Pele, Simak Ceritanya
Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK, Upaya Pertamina Patra Niaga Wujudkan Subsidi Tepat Sasaran
110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya
Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:26 WIB

Kabar Baik dari Bupati Bandung, Tahun Ini 1.500 Tenaga Honorer Diangkat Menjadi P3K

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:05 WIB

SANG LEGENDA: Ronny Paslah Gagalkan Penalti Pele, Simak Ceritanya

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:35 WIB

Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK, Upaya Pertamina Patra Niaga Wujudkan Subsidi Tepat Sasaran

Senin, 16 Desember 2024 - 18:10 WIB

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HUKRIM

Polres Sukabumi Sikat Peredaran Sabu Seberat 1.677,66 gram

Selasa, 17 Des 2024 - 11:25 WIB