Angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai 2,7 persen. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, secara akumulasi angka kematian pasien Covid-19 sudah mencapai 103 orang dari jumlah kasus positif sebanyak 3.742 kasus.
DARA | GARUT – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, meski masih dibawah angka nasional, namun angka kematian tersebut cukup memprihatinkan, sehingga harus menjadi perhatian semua pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Angka kematian di Garut itu 2,7 persen, kita cukup prihatin,” ujarnya, Rabu (30/12/2020).
Menurut Helmi, hal inilah yang melandasi harus adanya perhatian dari semua pihak, melalui upaya yang serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan pencegahan dan upaya kesembuhan untuk yang dinyatakan positif. Meskipun sebenarnya upaya dan sosialialisasi sudah merata ke masyarakat,” ujarnya, Rabu (30/12/2020).
“Karena kita harus serius, sungguh-sungguh dalam pencegahan. Meskipun sebenarnya upaya dan sosialialisasi sudah merata ke masyarakat,” ujarnya.
Helmi menyebutkan, wabah Covid-19 di Garut masih terjadi, dan setiap hari terus ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil penelusuran dan pemeriksaan tim kesehatan di lapangan.
Ia menuturkan, wabah Covid-19 belum tentu selesai sampai akhir 2020, bisa jadi terus berlanjut pada 2021 sehingga perlu upaya semua pihak untuk mencegahnya bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, lanjut Helmi, pihaknya mengkhawatirkan terjadi outbreak pada bulan Januari 2021 nanti, karena biasanya setelah ada acara kumpul-kumpul banyak orang, seperti wisata, liburan dan sebagainya pasti ada peningkatan yang signifikan.
“Covid-19 ini belum tentu selesai, masih panjang, bahkan dikhawatirkan terjadi lonjakan,” katanya.***
Editor: denkur