Disdik Jabar Luncurkan Kurikulum Masagi, Apa Tuh?

Senin, 4 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kadisdik Jabar, Dedi Supandi (Foto: disdikjabar)

Kadisdik Jabar, Dedi Supandi (Foto: disdikjabar)

Dinas Pendidikan Jawa Barat resmi meluncurkan “Kurikulum Masagi” yang akan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di seluruh SMA, SMK, dan SLB di Jabar.


DARA – Kurikulum itu merupakan implementasi kurikulum nasional berbasis karakter dan based learning dengan kearifan lokal Jawa Barat.

Dikutip dara.co.id dari laman disdikjabar.com, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, kurikulum masagi bertujuan menjembatani kebutuhan pembelajaran peserta didik di bidang akademis dan life skill.

Kurikulum masagi ini memberikan fleksibilitas antara kurikulum nasional dan daerah. Fleksibilitas tersebut juga akan memudahkan pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini.

“Ini adalah bentuk inovasi dan kolaborasi agar semakin terbukanya komitmen untuk menciptakan ekosistem sekolah terhadap pembentukan karakter,” ujar Kadisdik saat membuka kegiatan Peluncuran Kurikulum Masagi dan Panduan Implementasinya bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Aula Dewi Sartika Kantor Disdik Jabar, beberapa waktu lalu.

Agar berjalan optimal, Kadisdik mendorong seluruh pengawas sekolah untuk mengawasi penerapan kurikulum masagi di satuan pendidikan.

“Bantu sama-sama untuk mengawasi, memonitoring, dan mengevaluasi pelaksanakan kurikulum yang nanti akan dilaksanakan,” ujarnya.

Melalui inovasi tersebut, Kadisdik berharap Jabar semakin terdepan dalam meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan.

Sementara itu, Praktisi Pendidikan dan Anggota Tim Penyusun Kurikulum Masagi, Elih Sudiapermana mengatakan, kurikulum masagi adalah produk inovasi dan kolaborasi.

Sebagai alat bantu untuk memberdayakan peserta didik, kurikulum masagiakan fokus memperkuat kemampuan dasar/fundamental siswa agar bisa menciptakan kreasi dan inovasi baru.

“Karena, jika kita hanya menjejalkan kurikulum dan konten, kita hanya menitipkan sesuatu yang cepat usang,” pungkasnya.***

Editor: denkur | Sumber: disdikjabar

Berita Terkait

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN
Sinergi Bakrie Amanah & Kelompok Usaha Bakrie: Nutrisi Pintar untuk Masa Depan Anak Indonesia
Universitas Sangga Buana YPKP Perkuat Kerja Sama Internasional Melalui Penandatanganan MoU dengan Leave a Nest Malaysia dan ABPPTSI
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:35 WIB

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:04 WIB

Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:54 WIB

Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:23 WIB