Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak dan dikabarkan jatuh di perairan Pulau Seribu, pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).
DARA – Pesawat Sriwijaya SJ 182 itu bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, pukul 14.36 WIB menuju Pontianak dengan estimasi kedatangan pukul 15.15 WIB.
Berdasarkan data manifest, pesawat Sriwijaya Air itu mengangkut 53 dewasa, 5 anak, 1 bayi.
Dikutip dari CNNIndonesia, pihak PT Sriwijaya Air hingga kini masih berupaya melakukan kontak dengan berbagai pihak guna memperoleh informasi rinci.
“Manajemen masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya,” ujar Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika, Sabtu (9/1/2021).
Sementara itu sejumlah warga Pulau Lancang dikabarkan mendengar suara dentuman di perairan. Kemudian dalam perkembangannya warga pun menemukan beberapa serpihan seperti rambut, jok, celana jeans, serta potongan kabel di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Surachman, Kasie Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, mengatakan masyarakat Pulau Lancang saat ini menggunakan tiga kapal tengah menyisir laut dengan peralatan seadanya.
Mereka berinsiatif untuk melakukan pencarian setelah mendengar laporan nelayan terdengar suara ledakan seperti bom dari tengah laut.
Ketika nelayan pulang ke Pulau Lancang pukul 16.00, mereka langsung melaporkan pada pihak kecamatan sehingga langsung dilakukan pencarian.
“Ada beberapa serpihan yang ditemukan, yaitu kabel, kantong, jok, rambut, celana jeans, serta ada serpihan daging,” ujar Surachman.
Posisi tiga kapal, menurut Surachman, adalah lima belas menit dari Pulau Lancang mengarah ke Tangerang.
Pencarian dan penemuan serpihan ini diduga berkaitan dengan pesawat Sriwijaya yang hilang kontak.
Hingga berita ini ditayangkan pihak instansi berwenang belum menginformasikan secara pasti apa yang sebetulnya terjadi terhadap nasib pesawat Sriwijaya Air SJ 184 itu.***
Editor: denkur