PT Citra Bangun Selaras (CBS) salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bandung. Tahun 2020 menorehkan pencapaian keberhasilan pengelolaan keuangan yang luar biasa. Simak beritanya.
DARA – Berdasarkan hasil audit keuangan, CBS memperoleh laba senilai Rp6,85 milyar. Padahal, jajaran direksi yang sekarang baru bekerja selama 1,5 tahun.
Direktur Utama PT CBS, Adhitia Yudisthira mengatakan meski sudah berdiri selama 10 tahun, namun prestasi membanggakan baru bisa tercapai pada tahun 2020.
Selain laba, PT CBS juga mengalami kenaikan aset sebesar 321 persen, walaupun tanpa adanya penyertaan modal dari Pemkab Bandung.
“Terakhir kami menerima penyertaan modal itu tahun 2014. Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan kami dalam setahun ini untuk mencapai perbaikan di PT CBS ini sebagai perusahaan daerah,” ujar Adhitia disela kegiatan santunan anak yatim di Pasar Ikan Modern, Jalan Gading Tutuka, Soreang, Senin (11/1/2021).
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan peningkatan aset serta laba, PT. CBS ke depan akan fokus di tiga pilar arah usaha, yaitu perdagangan, utilitas, dan pengembangan kawasan. Semua arah usaha pengembangannya itu berdasarkan perda pendirian PT. CBS.
“Selama ini kami berkembang dari hasil trading perikanan dan pangan. Nah, sekarang kami mulai fokus gimana caranya bisa menciptakan produk-produk pangan lokal di Kabupaten Bandung. Dengan menampung hasil-hasil dari Aspartan dan Gapoktan. Target pasarnya minimal kita arah dulu ASN Kabupaten Bandung untuk membeli sembako ke kami,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, PT CBS juga akan fokus di trading perikanan. Alasannya, konsumsi ikan di Bandung Raya ini didominasi oleh Kabupaten Bandung, sehingga harapannya dengan adanya Pasar Ikan Modern (PIM) ini menjadi pusat distribusi ikan di Bandung Raya.
“Sekarang sudah mulai berjalan. Pada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu kan ada space protein hewani, maka kami sosialisasikan pada teman-teman penyalur dan suplier BPNT agar protein hewaninya menggunakan ikan dari kami. Itu sudah berjalan. Sementara yang ketiga, dalam bansos pangan, PT CBS akan menjadi penyedia pengadaan bansos pangan di Kabupaten Bandung,” kata dia.
Menurut Adhitia, dengan adanya intervensi dari pemerintah Kabupaten Bandung, manajeman PT. CBS ini bisa sehat. Sebab pada awalnya, jajaran direksinya baru mengembangkan perusahaan dari minus. Di tahun 2019 misalnya, PT CBS tidak bisa setor dividen. Sebab, kata Adhitia, perusahan mengalami kerugian.
“Tahun 2020, kami bisa setor dengan laba sekitar Rp7 milyar, kita pada bulan Maret juga akan mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan. Kami akan sepakati disana berapa dividen yang akan dibagikan, berapa laba yang akan ditahan karena kan saya tadi cerita kita berangkat dari minus kalau seandainya di nolkan semua kami kan juga butuh untuk modal kerja di tahun depan. Kami akan menyepakati berapa jasa produksi yang akan dibagikan sebagai bentuk penghargaan kepada temen-temen yang bekerja di perusahaan kami selama satu tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekda Kabupaten Bandung, Marlan, menyambut gembira performa PT.CBS yang semakin membaik. Bahkan pada tahun buku 2020 ini berhasil membukukan laba hampir Rp7 miliar.
“Setelah adanya perubahan pemilik saham, yakni Pemkab Bandung dan PT. GTP, Alhamdulilah PT. CBS menunjukan kinerja yang membaik. Bahkan pada 2020 lalu bisa membukukan laba sekitar Rp 7 miliar. Sehingga bisa memberikan dividen kepada Pemkab sebagai pemilik saham mayoritas,” kata Marlan.***
Editor: denkur