Catat… Begini Syaratnya Jika Ingin Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

Selasa, 19 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Alodokter)

Ilustrasi (Foto: Alodokter)

Salah satu cara mengobati pasien positif Covid-19 yang bergejala, yakni terapi plasma konvalesen. Hal ini juga yang dicanangkan pemerintah dan Palang Merah Indonesia menjadi Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen.


DARA – Terapi plasma konvalesen adalah plasma darah yang didapatkan dari proses donor dari para penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian plasmanya didonorkan kepada para pasien Covid-19 untuk meningkatkan antibodi.

Menurut Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bandung Uke Muktimanah, donor plasma konvalesen diambil dari para penyintas Covid-19 yang sudah sembuh dengan kriteria tertentu.

“Tujuannya untuk memberikan terapi menambah atau meningkatkan antibodi bagi pasien covid-19. Tetap ada ketentuannya, yaitu bukan OTG (orang tanpa gejala) tetapi donor yang pernah dirawat di rumah sakit dengan gejala,” ujarnya, di Markas PMI Kota Bandung, Selasa (19/1/2021).

Uke menyampaikan ada syarat untuk para pendonor plasma konvalesen tersebut. Salah satunya harus sudah negatif dengan swab test polymerase chain reaction (PCR) dan menjalani beberapa tahapan tes atau pemeriksaan.

Kemudian, berusia antara 18-60 tahun, berat badan di atas 50 kg, dan penyintas tersebut juga harus sudah negatif PCR-nya. Dan waktu mendonorkannya 14 hari setelah sembuh sampai dengan 12 minggu.

“Kalau sudah memenuhi syarat, datanglah ke PMI. Nanti ada protokolnya diperiksa antibodi yang harus sesuai standar. Karena tujuan pemberiannya agar donor yang berkualitas dan meningkatkan imun pada pasien,” paparnya.

Uke menambahkan, pengambilan donor plasma konvalesen tersebut menggunakan metode apheresis. Dengan mesin tersebut akan terkumpul komponen plasmanya saja.

“Seperti trombosit yang diambil, trombositnya saja. Kalau donor darah biasa itu darahnya diambil (seluruh komponennya) nanti diproduksi. Bedanya di situ saja. Ada faktor risikonya, tapi sangat kecil. Asal nanti kita memang seleksinya sudah benar-benar harus orang yang sehat,” ucapnya.

Perlu diketahui, pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen pada 18 Januari 2021. Pencanangan dilakukan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Donor plasma konvalesen tersebut bisa dilakukan di PMI yang telah memenuhi sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BP POM. Salah satunya PMI Kota Bandung yang telah memenuhi persyaratan tersebut sejak 2018.

Uke menerangkan, PMI Kota Bandung juga sebelumnya sudah bekerja sama dengan rumah sakit rujukan Covid-19 agar memberikan edukasi bagi para penyintas untuk melakukan donor plasma konvalesen tersebut.

PMI Kota Bandung pun menerima daftar pasien dari rumah sakit tersebut, sehingga kebersamaan dalam mencari para pendonor dirasakan cukup baik karena saling membantu.

“Kami sudah cukup lama melakukan imbauan ke rumah sakit dalam surat untuk mengedukasi donor-donor yang sudah rawat jalan, kalau sudah sembuh (dinyatakan negatif) untuk bisa donor ke PMI. Karena penyintas itu adanya di rumah sakit, kalau donor darah biasa terbilang mudah. Tapi kan kalau donor penyintas yang bergejala di rumah sakit. Jadi mereka juga memberikan daftarnya. Alhamdulillah kebersamaan untuk saling membantu cukup baik,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:50 WIB

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Berita Terbaru