Biar tak Jadi Polemik, Begini Sebenarnya Proses Mengisi Kekosongan Jabatan Sekda

Selasa, 19 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Subang H Ruhimat menunjuk  Asda I, Asep Nuroni sebagai Plh. Sekda Kabupaten Subang (Foto: Deny Suhendar/dara.co.id)

Bupati Subang H Ruhimat menunjuk Asda I, Asep Nuroni sebagai Plh. Sekda Kabupaten Subang (Foto: Deny Suhendar/dara.co.id)

Soal penunjukan Asep Nuroni sebagai Plh Sekda terus jadi polemik. Kepala BKPSDM Kabupaten Subang, Cecep Supriatin mengatakan sudah ada aturannya soal aparatur sipil negara (ASN) dan penjabat Sekda.


DARA – Aturan itu, kata Cecep Supriatin adalah PP11 tahun 2017 yang diubah dengan PP17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS.

Kemudian juga diatur dalam Perpres nomor 3 tahun 2018 tentang Penjabat Sekda. Kemudian juga tertuang dalam Permendagri Nomor 91 tahun 2019 tentang Penunjukan Penjabat Sekda.

Cecep mengatakan, karena sekda adalah seorang PNS maka berlaku terlebih dahulu PP11 tahun 2017 yang diubah dengan PP17 tahun 2020, yang dinyatakan pada pasal 276 ayat C, bahwa PNS diberhentikan sementara apabila sudah dinyatakan tersangka dalam hal pidana.

Kemudian diperkuat dengan PP17 2020 pasal 280, bahwa pemberhentian sementara juga ditetapkan pada saat penahanan, dan SK Pemberhentian sementara oleh Bupati Subang kepada H Aminudin. Itu sudah berproses pada saat beliau dinyatakan tersangka.

Selanjutnya karena adanya kekosongan maka berlaku Perpres No3 tahun 2018 tentang Penjabat Sekda. Disana dinyatakan bahwa paling lama 5 hari kerja bupati mengusulkan kepada gubernur untuk pengisian penjabat Sekda, dengan dilampiri beberapa persyaratan yang ada.

Karena proses itu tidak mungkin satu hari, lanjut Cecep, maka dalam proses pengangkatan penjabat sekda ini ada waktu kosong, sehingga dalam pasal 4, Perpres No3 tahun 2018, diatur bahwa kepala daerah menunjuk PLH apabila terjadi kekosongan karena proses kaitan dengan penjabat sekda

Plh bersifat sementara, sambil menunggu rekomendasi gubernur untuk penetapan penjabat sekda yang diajukan Bupati. Waktu pengajuan penjabat sekda paling lambat lima hari kerja setelah pemberhentian sementara.

Kemudian gubernur menyampaikan rekomendasi paling lama lima hari kerja setelah surat permohonan diterima apakah menolak atau menyetujui.

Apabila menyetujui maka bupati paling lama lima hari kerja untuk menetapkan penjabat sekda. Jika gubernur menolak usulan tersebut maka bupati diberi kesempatan paling lama lima hari kerja untuk mengganti usulan tersebut.

Apabila setelah lima hari kerja gubernur tidak mengeluarkan rekomendasi, maka usulan tersebut dianggap disetujui. Kemudian selanjutnya bupati harus memproses paling lama lima hari kerja untuk menetapkan usulan yang direkomendasikan.

Kemudian paling lama lima hari kerja berikutnya diadakan pelantikan penjabat Sekda.

Masa jabatan penjabat sekda adalah paling lama tiga bulan. Apabila tiga bulan belum ada sekda definitif, atau tidak ada pengangkatan sekda yang definitif, maka berlaku Permendagri Nomor 91 tahun 2019 tentang Penunjukan Sekda.

Kalau penjabat sekda provinsi ditunjuk oleh menteri. Kalau penjabat sekda kabupaten/kota ditunjuk oleh gubernur.

Plh adalah salah satu tahapan untuk mengisi kekosongan selama proses penjabat sekda diajukan kepada gubernur oleh Bupati Subang untuk mendapat rekomendasi.

Setelah penjabat sekda direkomendasikan oleh gubernur kemudian bupati yang nantinya akan menetapkan dan melantik pejabat tersebut, maka setelah dilantik penjabat sekda secara otomatis PLH sekda selesai masa tugasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah
Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan
Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 08:42 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah

Jumat, 18 April 2025 - 08:34 WIB

Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan

Kamis, 17 April 2025 - 18:48 WIB

Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Berita Terbaru