Ada 2000 pelanggar protokol kesehatan Covid-19 selama penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) plus yang diberlakukan 11 hingga 25 Januari.
DARA – Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, data tersebut diperoleh dari giat operasi yustisi masif yang digelar di sejumlah tempat.
Untuk pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, lanjut Yusman, didominasi kaum milenial yang abai terhadap pemakaian masker.
“Tercatat sebanyak 2000 pelanggaran. Sebagian besar merupakan kaum milenial. Rata-rata mereka kedapatan tidak menggunakan masker, dan berkerumun,” kata Yusman, kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).
Yusman mengungkapkan, masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak memakai masker, terutama di ruang-ruang publik.
“Kalau terkait pelanggaran kerumunan, trennya turun yah. Masyarakat sudah semakin taat untuk tidak berkerumun dan menghindari kerumunan,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut Yusman, pelaksanaan AKB Plus dinilai cukup berhasil dalam mencegah dan menekan penyebaran Covid-19 di Cianjur.
Indikatornya, keterisian tempat tidur isolasi yang menurun cukup drastis, yakni dari 88 persen menjadi 55 persen.
“Misal, di tiga rumah sakit yang ada, dari 200 tempat tidur, sekarang paling terisi 100,” katanya.
Selain itu, tingkat kesembuhan pasien juga mengalami kenaikan sebesar 5 persen.
“Berbanding lurus dengan angka kematian yang menurun drastis selama AKB Plus kemarin,” kata Yusman.***
Editor: denkur