Mempertahankan hidup ditengah pandemi covid, seorang ibu rela menjadi seorang badut. Ia keliling jalanan atau mangkal di suatu tempat seraya berharap uluran tangan agar hari ini anak-anak bisa makan.
DARA – Awalnya ibu bernama Sri itu menjadi pembantu rumah di sebuah perumahan. Namun, sejak ada corona, ia diberhentikan.
Pun begitu dengan suaminya. Akibat wabah corona, ia kena PHK dari tempatnya bekerja.
Tak punya modal untung usaha, akhirnya demi menyambung hidup anak-anaknya Ibu Sri menjalani profesinya sebagai badut.
Ibu Sri mulai menjadi seorang badut sudah setahun, tepatnya ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Ibu Sri kini berusia 33 tahun. Mempunyai tiga anak yang harus ia sekolahkan. Anak pertama di kelas 5 SD, anak kedua kelas 1 SD, dan anak ke tiga masih balita.
Saat jadi seorang pembantu rumahtangga pengahsil Ibu Sri Rp60.000 per hari. Sedangkan penghasilan menjadi seorang badut sekitar Rp50.000 hingga Rp60.000 pehari. Tidak ada bedanya.
“Itu teh neng belum bayar sewa kostum, belum ongkos,” ujar Ibu Sri, Sabtu kemarin (29/01/21).
Pagi-pagi ia berangkat dari Caringin menuju tempat ia mangkal tepatnya di Pom Bensin, Kota Baru, Jalan Cibaduyut lama.
Itu ia lakukan demi rasa sayang terhadap tiga anaknya. “Ya, mau gimana lagi neng,” ujarnya seraya tersenyum.***(Adinda)
Editor: denkur