Banjir bandang tewaskan lima orang. Puluhan desa terendam dan ratusan rumah rusak. Wakil Bupati Subang, Agus Maskur Rosadi menggelar rapat terbatas di ruang rumdin, Jumat kemarin 12 Februari 2021.
DARA – Rapat tersebut dihadiri sejumlah instansi terkait, yakni Kepala BP4D, Kadis Pertanian, Kadis Perikanan, Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman, dan beberapa dinas terkait lainnya.
Rapat terbatas sengaja digelar Wakil Bupati Subang mengingat Banjir ini memang sangat parah. Ada lima orang korban jiwa, satu orang hilang dan belum ditemukan.
Banjir Subang yang melanda di 21 kecamatan ini mengakibatkan 21.574 rumah terendam dan 38.683 orang mengungsi.
Selain itu Banjir Subang ini juga telah merusak infrastruktur jalan di 57 ruas jalan sepanjang 301 km dan menimbulkan kerugian materi mencapai 7,851 milyar.
Dalam rapat tersebut dibahas rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana di bidang ekonomi. Diperlukan bantuan modal, pupuk, benih, pakan dan modal usaha bagi sawah yang terendam, kolam ikan yang terendam dan pasar atau pertokoan.
Selain itu juga dibahas tentang bagaimana caranya memperbaiki rumah yang rusak dari mulai rusak ringan rusak berat bahkan ada beberapa rumah yang hanyut tersapu banjir, penyediaan air bersih serta alat kebersihan.
Sedangkan untuk bidang sosial budaya diperlukan bantuan perbaikan sekolah, tempat ibadah dan fasilitas kesehatan yang terendam.
Selain banjir, juga terjadi longsoran tanah di beberapa titik yang hampir berbarengan. Harus pula dipikirkan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana longsor. Perlu bantuan perbaikan rumah terdampak longsor tiga unit dan jalan rusak kurang lebih 25 meter.
Diduga banjir dan longsor terjadi akibat adanya pendangkalan sungai, penyempitan aliran sungai, debit air tinggi, tanggul rusak dan kurangnya resapan air.
Untuk penanganan bencana rencana jangka panjang yaitu perbaikan tanggul jebol, perbaikan saluran air, percepatan pembangunan bendungan sadawarna dan Cipunagara.
Pembangunan dan perbaikan infrastruktur kebinamargaan, normalisasi situ, normalisasi air sungai, reboisasi kawasan resapan, pembuatan kolam retensi, Perda bangunan gedung dan penyediaan biopori di perkotaan.***
Editor: denkur