DARA | Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hari ini Kamis (24/1/2019) bebas dari hukuman. Lalu, publik bertanya-tanya, kemana pilihan politik Ahok hendak berlabuh. Jokowi atau Prabowo?
Sepintas kita bisa memprediksi bahwa Ahok akan menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf. Alasannya, karena Ahok memiliki kedekatan dengan Jokowi ketika menjadi pendampingnya saat memangku jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Begitupun dengan PDIP, jelas Ahok memiliki kemistri yang sangat harmonis, sebab PDIP jadi partai pendukung Ahok ketika ia mencalonkan diri jadi Gubernur Jakarta pasca Jokowi terpilih jadi presiden.
Namun, bagaimana dengan Ma’ruf Amin yang kini menjadi pasangan cawapres Jokowi? Publik memprediksi nampaknya ini bakal jadi ganjakal Ahok berlabuh ke Jokowi. Kita tahu, Ma’ruf Amin adalah salah seorang saksi yang memberatkan pada sidang Ahok terkait kasus penodaan agama yang kemudian Ahok harus mendekam di balik jeruji besi. Mungkin saja ada dendam dalam lubuk hati Ahok.
Kalau begitu, mungkinkah Ahok memilih pasangan Prabowo-Sandiaga? Para pengamat politik memprediksi kecil kemungkinannya. Kita tahu, pasangan Prabowo-Sandi didukung PA 212 yang jelas-jelas memiliki sejarah kelam bagi Ahok terkait penodaan agama yang menyeretnya mendekam di penjara hingga bebas hari ini. Itu juga jadi ganjalan kuat buat Ahok.
Sisi lain, meski Ahok memang dekat dengan Prabowo karena Ahok pernah menjadi kader Gerindra, namun di situ ada Sandiaga Uno, rivalnya pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga berpasangan dengan Gubernur terpilih Anies Baswedan, sedangkan Ahok dengan Djarot, dan perhelatan pilkada itu dimenangkan Anies-Sandiaga.
Boleh jadi, Ahok pasca kebebasannya dari hukuman, telah menghilangkan segala dendam masa lalunya yang kemudian menjatuhkan pilihan kepasa satu pasangan. Tapi, jika mencermati berbagai pernyataannya belakang ini, nampaknya Ahok akan lebih memilih netral atau siapa tahu malah golput. Indikasinya Ahok seusai melangsungkan pernikahannya akan berangkat bisnis di luar negeri. Artinya, mungkin Ahok tidak lagi terjun ke dunia politik, sebagai sikap bijaknya atas pengendalian dirinya memendam rasa dendam.***
Penulis: denkur
Editor: denkur