Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung Barat ikut terdampak Covid-19. Usaha mereka mengalami kelesuan, bahkan produksinya menurun tajam.
DARA – Mengatasi itu, Cililin Chanel, salah satu komunitas yang mewadahi para UMKM wilayah selatan KBB membuat terobosan sebagai upaya membangkitkan usahanya.
Saat ini, 55 pelaku UMKM wilayah selatan yang tergabung dalam koperasi ini sedang menikmati hasil program digital marketing kolektif melalui terobosan Cililin Chanel.
Wakil Ketua Pengurus Cililin Chanel, Ferri Andrianov mengungkapkan usaha para UMKM yang tergabung di wadah Koperasi Cililin Chanel mulai menunjukan geliatnya.
Penjualan produk mereka mulai bangkit dengan sistem digital marketing kolektif atau penjualan secara online.
“Ternyata program digital marketing kolektif ini dampaknya luar biasa. Penjualan produk UMKM mulai menunjukan geliatnya,” ujar Ferri, saat bertemu di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB-Ngamprah, Senin (22/2/2021).
Sebelumnya, para pelaku UMKM tersebut menjual produknya dikerjakan masing-masing. Justru hasilnya melempem, bahkan usaha mereka nyaris tumbang.
Upaya untuk membangkitkan digital marketing kolektif itupun ternyata membuahkan hasil. Konsumen mulai melirik produk-produk UMKM tersebut yang ditawarkan melalui penjualan secara online di Shopee, Tokopedia dan media sosial.
“Alhamdulillah sudah berjalan lancar, bahkan produk Denoksnack, De Katsu dan Jajanan Bandung, cukup digemari. Denoksnack saja, dalam jangka sebulan omsetnya mencapai Rp20-Rp30 jutaan,” ujar Ferri, owner De Katsu ini. Salah satu yang bisa dilakukan dengan menggunakan Masyarakat juga dapat menggunakan jasa pembuatan website UMKM
Selain melayani penjualan secara oniline, Cililin Chanel juga melayani penjualan produk secara ofline. Sasarannya produk itu dijual di mini market, termasuk di Cafe De Katsu, sebagai gerai di Jalan Raya Cipanji-Cihampelas.***
Editor: denkur