Kabupaten Bandung Ekspor 6 Ton Kopi Specialty ke Jerman

Kamis, 25 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung Marlan (Dua kiri) melepas armada truk ekspor di Jalan Braga Kota Bandung, Rabu (24/2/2021).(Foto : Humas Pemkab Bandung)

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung Marlan (Dua kiri) melepas armada truk ekspor di Jalan Braga Kota Bandung, Rabu (24/2/2021).(Foto : Humas Pemkab Bandung)

Kopi jenis arabika unggulan Kabupaten Bandung, tutur Asisten Ekbang, sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, sehingga diminati para pecinta kopi mancanegara.


DARA| BANDUNG- Kabupaten Bandung mengekspor 6 ton kopi specialty jenis arabika ke Kota Hamburg Jerman, dengan skema ekspor kolaborasi antara Rimbun Jaya Abadi dan Gravfarm.

“Jadi untuk hari ini, kopi specialty dikirim ke Jerman. Kopi kita yang memang punya kualitas di atas rata-rata, sehingga nilainya cukup fantastis hampir 14 dollar per kilogram. Potensi kopinya semua dari Kabupaten Bandung, di mana sudah teruji baik nasional maupun internasional,” ungkap Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung Marlan usai melepas armada truk ekspor di Jalan Braga Kota Bandung, Rabu (24/2/2021).

Kopi jenis arabika unggulan Kabupaten Bandung, tutur Asisten Ekbang, sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, sehingga diminati para pecinta kopi mancanegara. “Kita sempat ekspor ke Timur Tengah, Australia, New Zealand dan beberapa negara lainnya. Tahun 2021 ini kopi Kabupaten Bandung juga diminati oleh negara-negara di Eropa,” tutur Marlan.

Dengan kuota permintaan kopi specialty yang cukup besar dari Jerman dan juga Belanda saat ini, ucapnya, peluang ekspor bagi petani kopi Kabupaten Bandung cukup terbuka lebar. Namun demikian diperlukan standarisasi dan pembinaan untuk menjamin kualitas dan kesinambungan ketersediaan barang yang akan diekspor.

Melihat luasan lahan yang cukup besar, menurutnya Kabupaten Bandung berpotensi dalam bisnis ekspor kopi specialty tersebut. Hanya tinggal bagaimana meningkatkan nilai dari kopi itu sendiri, juga peningkatan dari sisi pengolahannya.

Tidak semua kopi yang ada di Kabupaten Bandung, tambahnya, bisa diekspor. Karena setiap negara memiliki standar yang berbeda-beda. Hal itulah yang harus diberikan pemahaman kepada para petani kopi.

“Melihat persaingan usaha dan kualitasnya, Kabupaten Bandung sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun untuk mengirim barang ekspor diperlukan barang yang sesuai standar yang diminta. Di sini petani dituntut harus jujur, dengan standar kualitas kopi specialty yang jelas. Jangan sampai yang menjadi contoh kualias A tapi yang dikirim kualitas B,” beber Marlan.

Sementara itu Wakil Manager Rimbun Jaya Abadi Setra Yohana mengatakan, selama ini ekspor kopi komersil minimal 1 kontainer atau setara 18 ton, dan petani yang hanya memiliki lahan setengah atau satu hektar sulit bersaing.

 


Manajemen eksportir kopi Rimbun Jaya Abadi dan Gravfarm berfoto bersama. (Foto : Humas Pemkab Bandung)

Akan tetapi ekspor kopi specialty, ungkapnya, cukup unik. Dengan skema kolaborasi, ia berharap petani-petani kecil dapat bergabung. “Petani kecil yang hanya menghasilkan 1 ton, bisa ikut ekspor asal memenuhi standar,” terang Setra Yohana.

Menurut Setra, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan bila ingin bergabung. Pertama, harus akur di antara pihak yang berkolaborasi. Kedua, jujur dan konsisten. Dan terakhir adalah teratur.

“Jujur dan konsisten, misal standar kualitas specialty punya nilai 85 ya harus terus 85. Teratur itu karena nanti kita ada fungsi waktu, kapan disiapkan, bagaimana cara pengirimannya, packingnya, standar fisiknya seperti apa, di samping tentu cita rasanya. Memang diperlukan suatu proses, tapi menurutnya bukanlah hal yang berat,” pungkas Setra.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025
Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri
Disparbud Jabar Pastikan Pekan Kebudayaan dan Pembinaan SDM di Kawasan Wisata Tetap Berjalan
Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan
Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar
Mengawali Tugasnya, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail Hadiri Sartijab Gubernur Jawa Barat
Pesan Presiden Prabowo buat Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat: Layani Segera Masyarakat
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:35 WIB

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:21 WIB

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:07 WIB

Disparbud Jabar Pastikan Pekan Kebudayaan dan Pembinaan SDM di Kawasan Wisata Tetap Berjalan

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:27 WIB

Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:17 WIB

Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Di Bandung Ada Museum Pers Jawa Barat

Senin, 24 Feb 2025 - 14:31 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 24 Februari 2025

Senin, 24 Feb 2025 - 07:12 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 24 Februari 2025

Senin, 24 Feb 2025 - 07:09 WIB