“Oleh karena itu, tentu semua Desk Pilkada, Forkopimda, aparat kewilayahan melakukan kegiatan-kegiatan dan akhirnya pada saat pencoblosan partisipasi masyarakat 72 persen, itu merupakan rekor dalam kegiatan pilkada,” tutur Tisna.
DARA | BANDUNG – Pelaksana harian (Plh) Bupati Bandung, Tisna Umaran mengklaim presentase ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 sangat kecil.
“Sekarang ASN itu 16 ribu, yang sudah berkuatan hukum kan lima orang, jadi presentasenya sangat kecil,” ujar Tisna usai kegiatan evaluasi Badan Adhoc Penyelenggara Pilkada 2020 di Padjajaran Convention Center Sutan Raja Hotel, Soreang, Jumat (26/2/2021).
Dengan minimnya jumlah ketidaknetralan ASN Kabupaten Bandung, kata Tisna, harus diapresiasi. Apalagi Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri terus melakukan berbagai cara guna penegakkan netralitas.
“Menegakkan netralitas itu sudah berbagai cara dilakukan, dari integritas dan sosialisasi kemudian teguran dan sebagainya,” sambung Tisna.
Dalam proses penegakan netralitas ASN, Tisna mengungkapkan bahwa itu diproses melalui mekanisme baik dilingkup internal maupun di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Sama dengan pelanggaran ASN, tentu yang disebut dengan pelanggaran ASN adalah yang sudah punya kekuatan hukum. Misalnya masih dugaan, tidak dimasukin kedalam itu. Dalam hemat kita yaitu berdasarkan aturan hukum yang berlaku,” tutur Tisna.
Selain presentase ketidaknetralan ASN, Tisna menuturkan bahwa pelaksanaan Pilkada 2020 digolongkan sukses. Katanya ada dua hal yang menjadi kekhawatiran dalam gelaran pesta demokrasi tersebut. Pertama tingkat partisipasi masyarakat dalam mencoblos itu di khawatirkan rendah karena ada pandemi Covid 19. Kedua yaitu dikhawatirkan ada klaster Covid 19 saat pilkada.
“Oleh karena itu, tentu semua desk pilkada, forkopimda, aparat kewilayahan melakukan kegiatan-kegiatan dan akhirnya pada saat pencoblosan partisipasi masyarakat 72 persen, itu merupakan rekor dalam kegiatan pilkada,” tutur Tisna.
Pihaknya mengklaim bahwa pelaksanaan pilkada 2020 tidak menciptakan kluster Covid 19. Menurutnya, hal tersebut merupakan suatu keberhasilan semua pihak.
“Jadi saya berpendapat bahwa ini keberhasilan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung dalam rangka menyelenggarakan pilkada di era pandemi,” pungkas Tisna.
Editor : Maji