Pemerintah Kabupaten Garut jalin kerjasama dengan PT Condong, memberdayakan 2.000 hektar perkebunan jagung. Itu sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani jagung.
DARA – Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan Pemkab Garut akan menetapkan Garut utara sebagai daerah penghasil jagung. Pasalnya, berdasarkan statistik beberapa daerah di Garut Utara merupakan sentral perkebunan jagung.
“Kami akan kembangkan ini nanti di utara, karena sebenarnya berdasarkan statistik utara itu ya Limbangan, Banyuresmi, sampai dengan Malangbong itu merupakan sentral-sentral jagung. Garut ini akan ditetapkan sebagai daerah penghasil jagung,” ujarnya, Sabtu (20/3/2021).
Menurut Rudy, akan ada gerakan besar-besaran yang dilakukan bersama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi, serta menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk meningkatkan perkebunan jagung di Kabupaten Garut.
Menurutnya itu sebagai langkah untuk menjaga kualitas hasil panen, sehingga harga jual makin meningkat dan tidak alami kemerosotan.
“Nanti kita akan diperluas tanaman jagung ini, jangan sampai nanti ketika panen raya harganya lembek dan merosot. Kita akan ada gerakan besar bersama-sama antara kementrian Pertanian, Pemda Garut dan kemarin Pak Gubernur juga tertarik dengan hal ini, kita lakukan secara kolaborasi, termasuk juga dengan perbankan,” ujarnya.
Rudy juga memaparkan skema pendanaan hingga sumber pendapatan yang akan diterima oleh para petani jagung.
Menurutnya, benih jagung akan diperoleh secara gratis dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sehingga modal yang dikeluarkan petani akan berkurang.
Selanjutnya untuk hasil panen akan dijual kepada PT Charoen Pokphand, yang membayar secara langsung kepada Bank Mandiri.
“Pendanaan dilakakukan, kalo benihnya dikasih dari APBN, nah itu gratis, jadi cost petaninya berkurang. Ongkos kerja dipinjemin sama koperasi. Koperasi mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri. Hasil daripada jagung dijual kepada Charoen Pokphand. Charoen Pokphand bayarnya tidak langsung ke koperasi tapi langsung ke Bank Mandiri,” katanya.***
Editor: denkur