Sinergitas program pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Terlihat pada program Subang Jawara.
DARA – Kabupaten Subang terpilih jadi lokasi pelaksanaan proyek Upland (The Development of Integrated Farming System at Upland Area) yang kesepakatannya telah ditandatangani Bupati Subang H Ruhimat, di Hotel Aston Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Upland merupakan proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi.
Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan serta peningkatan insfrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan.
Lalu membangun sentra perbibitan dilengkapi dengan sarana prasarana budidaya benih modern.
Program Upland itu didanai Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sebesar USD 120 juta.
Sebagian dana tersebut USD 75,2 juta akan dihibahkan kepada 14 kabupaten lokasi kegiatan, yakni Banjarnegara, Magelang, Malang, Garut, Tasikmalaya, Lebak, Lombok Timur, Gorontalo, Minahasa selatan, Purbalingga, Sumbawa, Sumenep, Subang.
Cirebon dianggap mengundurkan diri karena tidak menindaklanjuti proses dan persyaratan yang ditetapkan.
Direktur Irigasi Pertanian, Ir Rahmanto mengatakan, komoditas yang dikembangkan adalah komoditas yang berorientasi ekspor dan masuk dalam target program swasembada atau komoditas unggulan daerah.
“Komoditas disesuaikan dengan potensi daerah yang memiliki potensi ekspor,” ujar Ir Rahmanto, Rabu kemarin (24/3/2021).
Berikut nama daerah yang menjadi lokasi penerapan proyek Upland di Indonesia:
– Banjarnegara (473 hektar) komoditas kopi yang berintegrasi dengan ternak domba
– Lebak (500 ha) area manggis
– Garut (200 ha) area bibit kentang
– Tasikmalaya (500 ha) area padi organik
– Subang (1165 ha) area Manggis
– Minahasa Selatan (1040 ha) area kentang
– Gorontalo (70 ha) area Pisang Gape
– Lombok Timur (811 ha) area bawang putih
– Purbalingga (640 ha) area kambing dan lada putih
– Malang (300 ha) area bawang Putih
– Magelang (2000 ha) area padi organik
– Sumenep (460 ha)area bawang putih
– sumbawa (1000 ha) area bawang merah
– Cirebon (1000 ha) dengan komoditi mangga gedong gincu.***
Editor: denkur