Pemerintah Kota Bandung mendukung upaya membudayakan sepeda sebagai moda transportasi. Tah hanya itu, budaya sepeda bisa menjadi wadah mencari bibit-bibit atlet pesepeda handal.
DARA – Salah satunya dengan kegiatan bersepeda yang dilombakan dan diikuti oleh atlet dari berbagai kelas, Selasa (30/3/2021).
Para peserta bakal menempuh rute dari Taman Nyland sampai Tangkuban Perahu/Cikole.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menerangkan, kegiatan bersepeda ini bisa menjadi salah satu upaya mencari bibit-bibit atlet pesepeda, lantaran diikuti oleh berbagai kelas.
“Jadi ini kegiatan latihan balap sepeda yang dibagi beberapa kelas, ada kelas elit, junior. Junior itu rata-rata umurnya 15 tahun, terus ada putrinya juga, dan ada yang memang master,” katanya, usai melepas start para pesepeda.
Yana menuturkan, dalam kegiatan tersebut, semua kelas yang ada digabung menjadi tiga orang per grup, sehingga penilaiannya pun tidak berdasarkan individu.
“Jadi harus kompak, tidak bisa satu orang saja di satu grup itu cepat sendirian. Karena tetap saja nanti yang dihitungnya yang paling akhir, paling lambat. Jadi ini juga belajar soal kekompakan, soal kebersamaan tim,” jelasnya.
Yana pun berharap kegiatan ini memunculkan bibit-bibit pebalap sepeda dari Kota Bandung yang bakal mengikuti berbagai kegiatan di masa mendatang.
“Nanti mereka finisnya di Cikole, itu ditempuh biasanya sekitar satu jam. Karena sampai titik Lembang aja itu mereka bisa sekitar 50 menit. Jadi ini kerja sama tim dan soal waktu juga,” ucapnya.
Yana menambahkan, bersepeda harus terus menjadi budaya di Kota Bandung. Walaupun tidak semua orang jadi atlet, sepeda bisa menjadi moda transportasi yang digunakan masyarakat saat ini.
“Tentunya kegiatan ke kantor atau aktivitas lain (bisa dengan sepeda). Dengan itu sebetulnya Kota Bandung secara tidak langsung diuntungkan, karena bisa menekan polusi kalau bersepeda ini menjadi budaya,” pungkasnya.***
Editor: denkur