Sebanyak 534.819 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 16 kecamatan Kabupaten Bandung Barat, mulai 1 April 2021 didata oleh petugas pendata dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (KB), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP2KBP3A).
DARA – Kepala DP2KBP3A KBB, Eriska Hendrayana mengatakan, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Barat, berkeinginan bisa memecahkan rekor pendataan keluarga (PK) tahun 2021 pada hari pertama untuk pimpinan wilayah yang tersebar di 17 kota/ kabupaten se-Jabar.
Untuk KBB, sasaran pendataan keluarga pada hari pertama terdapat 182 KK pimpinan wilayah.
“Selain pemasangan implan secara serempak, pada hari ini juga kita melakukan pendataan keluarga secara serempak pula dengan menerjunkan petugas pendata 5.512 orang,” ujar Eriska, Kamis (1/4/2021).
Eriska didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga DP2KBP3A, Evi Saefiyani.
Launching Pendataan Keluarga Tahun 2021 Tingkat Jabar digelar secara virtual, di Ruang Rapat DP2KBP3A KBB-Ngamprah.
Pendataan Keluarga merupakan Program BKKBN tersebut berbeda dengan sensus kependudukan lainnya.
Kata Eriska, output dari pendataan keluarga lebih ditekankan pada kondisi keluarga menyangkut kuantitas dan kualitasnya.
Hasil pendataan keluarga tersebut, sebenarnya secara universal sehingga bisa juga dimanfaatkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Bisa dijadikan untuk menentukan kebijakan-kebijakan menyangkut ekonomi, pendidikan atau politik.
“Saya kira pendataan keluarga secara nasional ini banyak manfaatnya. Tidak akan sia-sia,” ujarnya.
Evi Saefiyani mengatakan, metode yang digunakan untuk pendataan keluarga tersebut melalui Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) sebanyak 70 persen dan secara Pencil and Paper Interviewing (PAPI) 30 persen.
“Para petugas pendataan yang bekerja di lapangan mulai hari ini, sampai tanggal 31 April mendatang. Sasaran metode CAPI 374.373 KK, sedangkan metode PAPI 160.446 KK,” ujar Evi.***
Editor: denkur