Menjelang puasa pertama pada Ramadhan 1434 H, sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat ramai dipadati pembeli.
DARA – Pantauan wartawan dara.co.id di Pasar Batujajar, Senin (12/4/2021) pedagang yang paling banyak diserbu adalah pedagang daging sapi.
Pedagang daging ayam, meski ikut marema tapi tidak sepadat di pedagang daging sapi.
Pedagang lainnya yang diserbu pembeli, pedagang bumbu dapur. Sedangkan pedagang sayuran dan kelontongan, hanya menunjukan peningkatan pembeli dari kondisi biasanya.
Ramainya pembeli menjelang sahur pertama, Selasa (11/4/2021), ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Terutama daging sapi, harganya tembus hingga Rp140.000/ kg. Padahal dalam kondisi normal, harga daging sapi kisaran Rp105.000/ kg atau Rp110.000/ kg.
“Mahal banget, padahal munggahan tahun-tahun sebelumnya paling mahal satu kilogramnya Rp120.000. Sekarang Rp140.000 (perkilogram), bahkan kalau yang super (kualitas), Rp150.000,” ujar Imas, salah seorang konsumen di Pasar Batujajar.
Kendati mahal dari harga biasanya, ia terpaksa membelinya 1 kg. Menurutnya, daging tersebut buat sahur pertama untuk keluarga kecilnya serta stock hari berikutnya.
Juariah (59), hanya mengelus dada mengetahui harga daging yang melambung tinggi. Uang yang dibawa dari rumahnya, tidak akan mencukupi jika harus membeli daging.
Terpaksa niatnya membeli daging sapi dibatalkan, karena tidak akan cukup buat keluarga besarnya. ‘Ibu beliin tulang iga aja, untuk dibikin sop. Kalau untuk beli dagingnya, nggak bakalan cukup,” ungkapnya.
Sementara harga daging ayam, yang semula hanya Rp35.000/ kg-Rp36.000, tadi pagi Rp42.000/ kg.
“Kalau hari-hari biasa, harganya memang segitu. Kalau sekarang jadi Rp42.000 satu kilogramnya. Kemarin masih Rp40.000 (satu kilogram),” ujar Entin, salah seorang pedagang daging ayam.
Uni (42), salah seorang ibu rumah tangga terpaksa membatalkan belanjanya sebab enggan berjubel di pasar. Ia juga menyatakan kesal, harga daging melambung tinggi.
“Aku balik aja, nggak jadi belanja. Gila dong harga daging, mahal banget. Lagian itu yang belanja, berjubel banget. Takut ah, dalam kondisi Pandemi begini berdesak-desakan,” ujarnya.***
Editor: denkur