Pondok Pesantren Modern Assuruur Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Local Initiative for OSH Network (LION)-Indonesia, menciptakan ruang belajar yang sehat, aman dan berkelanjutan.
DARA – LION adalah organisasi masyarakat non-profit yang dibentuk dengan tujuan untuk membangun jaringan, melakukan pendidikan, pelatihan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat akan kesehatan dan keselamatan kerja serta dampaknya terhadap lingkungan.
“Ruang belajar yang sehat, aman dan berkelanjutan adalah program yang mempromosikan budaya sehat, selamat dan berorientasi lingkungan keberlanjutan untuk generasi usia sekolah. Program ini diarahkan untuk mempersiapkan generasi muda dengan budaya sehat, selamat dan lingkungan yang berkelanjutan untuk menghadapi dunia praktis (kerja/ wirausaha selepas sekolah),” ujar perwakilan LION Indonesia, Endah Setyaningsih saat wawancara di Pameungpeuk, Senin (12/4/2021).
Kata Endah, program tersebut belum pernah ada di Indonesia, sehingga sekolah yang berpartisipasi dapat menjadi pionir program ruang belajar sehat, aman dan berkelanjutan.
Jadi dalam pelaksanaannya, program ruang belajar sehat, aman dan berkelanjutan ini menggunakan metode praktis yaitu Participatory Action Oriented Training (PAOT)
“LION Indonesia telah melakukan kerjasama selama satu tahun ini dengan Pesantren Asuuruur. Ditahap awal kegiatan kerjasama, yaitu membentuk Tim Enumerator, di dalamnya ada guru-guru yang di tunjuk sebagai perwakilan sekaligus nantinya sebagai trainer bagi seluruh murid di Pondok Pesantren Assuruur, melakukan perubahan baik sesuai action checklist, agar pola perubahan yang di harapkan jelas dan terukur, sesuai prisnsip PAOT yang bertujuan mempermudah proses pembelajaran,” ujar Endah.
Selain itu juga ada festival PAOT, dimana semua bentuk perubahan dan perbaikan akan dipamerkan untuk menjadi motivasi kepada seluruh siswa di Indonesia agar bisa melakukan kreativitas, seperti memanfaatkan barang-barang di sekitar sehingga nilai kemanfaatannya lebih bertambah.
“Dalam Festival PAOT ini para siswa yang di bimbing oleh guru enumerator, berhasil melakakukan perubahan dan perbaikain lebih dari 150 bentuk perubahan, sehingga itu bisa meringangankan atau mempermudah para guru maupun murid untuk melakukan proses belajar mengajar dengan baik,” kata Endah.***
Editor: denkur