Program “Senin Sore Bersama KCCI” (SSBK) terus menghadirkan tema yang berbeda setiap minggu. Acara daring mingguan dari Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) pada edisi 12 April 2021 mengangkat tentang K-Webtoon.
DARA – Acara yang berlangsung jam 4 sore hari itu dibuka dengan pembahasan tentang asal muasal webtoon dan generasi pertama webtoonist.
Format komik/kartun digital berawal pada awal tahun 2000-an, dengan Korea sebagai pionir.
Daum lah yang pertama kali membuat portal khusus untuk komik digital, dinamakan Daum Webtoon pada tahun 2003.
Di tahun berikutnya, Naver menyusul dengan meluncurkan Naver Webtoon. Sementara seniman-seniman yang menjadi bagian dari “generasi pertama” webtoonist antara lain adalah Kang Full (“Love Story”), Shim Seung-hyun (“Papepopo Memories”), Kwon Yoon-ju (“Snowcat”), dan Jeong Chul-Yeon (“Marine Blues).
Hanya dalam waktu beberapa tahun, popularitas webtoon pun meroket di Korea karena telah hilangnya pembatas akses, dampak terjadinya adopsi cepat dari ponsel dan tablet.
Istilah ‘webtoon’ sendiri semakin populer seiringan dengan itu. Webtoon menjadi salah satu ikon Hallyu yang semakin mengglobal, salah satunya karena ketersediaan cerita yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia.
Keseruan pembahasan K-Webtoon dalam SSBK ditunjukkan dari antusiasme penonton yang aktif menuliskan komentar tentang judul yang dikenal, terlebih favoritnya. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa K-Webtoon memiliki tempat tersendiri di kalangan penggemar Hallyu di Indonesia.
Tidak sedikit judul webtoon yang telah diadaptasi dalam format film dan drama, bahkan gim.
Dalam SSBK disebutkan sejumlah judul webtoon populer dan yang menjadi semakin populer karena diangkat dalam format film dan drama, beserta platform untuk mengakses webtoon tersebut. Contoh K-Drama adaptasi webtoon yang belum lama ini ditayangkan dan menuai popularitas besar adalah “True Beauty” karya Yaongyi.
Tak sedikit penonton yang menyatakan ketidaksabaran menunggu cerita di drama sehingga mereka pun mengintip jalan cerita di platform webtoon. Pembahasan semakin seru ketika masuk ke bagian genre.
Webtoon memiliki genre yang cukup bervariasi. Mulai dari drama, fantasi, komedi, aksi, thriller, hingga horor. Dari sini, pendapat pun mulai sedikit terpisah, antara pencinta cerita manis romantis dengan penyuka ketegangan cerita horor.
Namun, ada juga yang menikmati cerita dua genre tersebut. Ketersediaan K-Webtoon yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia membuat keberadaannya semakin dekat dengan masyarakat Indonesia.
Menyusul hal tersebut, KCCI pun telah merilis webtoon orisinal berjudul “K-Chingu” yang mengangkat berbagai tema tentang kebudayaan Korea.
Webtoon “K-Chingu” dapat diakses di situs web KCCI secara gratis dan diharapkan dapat memberikan informasi tentang K-Culture secara lebih kasual.***
Editor: denkur
