Paling banyak sampah liar berada di sekitar Pasar Tagog Padalarang, kemudian Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) dan dekat Super Market Lotte, Jalan Gedong Lima.
DARA| BANDUNG- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Kabupaten Bandung Barat (KBB) cukup kewalahan menghadapi persoalan sampah liar. Setiap hari, sampah liar yang diangkut armada UPT dari sejumlah titik mencapai 20 ton/ hari.
Kepala UPT Kebersihan KBB, Nurjaman mengungkapkan untuk mengangkut sampah liar itu, pihaknya menerjunkan antara 3 atau 4 truk.
“Kadang saya malam-malam memantau titik-titik tertentu yang suka dijadikan tempat sampah liar. Kemudian kita angkut pakai truk,” ujar Nurjaman di Ngamprah, Jum’at (30/4/2021)
Paling banyak sampah liar berada di sekitar Pasar Tagog Padalarang, kemudian Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) dan dekat Super Market Lotte, Jalan Gedong Lima.
Untuk sebelah utara, sampah liar sering diangkut truk UPT Kebersihan berada di sekitar Terminal Lembang, Lembah Dewata Cibogo, Ciwaruga Kecamatan Parongpong, perbatasan KBB dengan Kota Bandung. Sedangkan di sekitar alun-alun Lembang, yang biasanya berserakan, sekarang mulai berkurang.
Sementara untuk wilayah selatan, sampah berserakan yang dibuang sembarangan, berada di sekitar daerah Pesantren Cihampelas dan Cililin.
Kesal dengan warga buang sampah sembarangan, Nurjaman berpikiran untuk memberikan sangsi sosial. “Kita akan memberlakukan jam piket, untuk memotret warga yang buang sampah sembarangan. Lalu diviralkan, biar kapok,” tegasnya.
Mulyana (40), salah seorang petugas kebersihan di Pasar Tagog Padalarang menyebutkan, biasanya sampah itu dibuang warga pada malam hari. Pihaknya mengangkut sampah liar tersebut secara rutin, apabila sudah menumpuk.
“Pasar Tagog, kan tidak ada yang jualan. Tapi sampah bertumpuk saja di sini (pinggir jalan). Ya darimana lagi kalau bukan warga yang membuangnya,” bebernya.
Editor : Maji