Puluhan warga di tiga kampung di Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat alami keracunan dan harus mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
DARA – Diketahui sebanyak 29 warga dari tiga kampung, yaitu Kampung Ciaul, Cimenteng dan Sudalarang itu mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan olahan kulit sapi yang dibeli dari seorang penjual keliling.
Para korban membeli makanan kulit sapi olahan siap saji untuk menu berbuka puasa, Kamis (6/5/2021) petang.
Siti Sa’adah, seorang korban keracunan mengaku merasakan gejala seperti mual, muntah, dan diare setelah mengkonsumsi olahan kulit sapi siap saji yang dibeli dari seorang penjual keliling.
“Awalnya beli dari seorang penjual keliling, untuk di makan saat berbuka puasa. Setelah dikonsumsi, langusng merasakan gejala pusing, mual, muntah yang disertai diare,” kata Siti, kepada wartawan saat ditemui di Puskesmas Cibeber, Jumat (7/5/2021).
Petugas Puskesmas Cibeber, dr Nina Winarti, membenarkan adanya kejadian luar biasa kasus keracunan diduga dari makanan olahan yang dialami sebanyak 29 warga di tiga kampung di Desa Selagedang, Cibeber.
Dari 29 korban yang mengalami gejala keracunan, lanjut Nina, sebanyak 11 orang di antaranya harus dilakukan rawat inap di puskesmas setempat.
“Betul kami menangani sebanyak 29 pasien yang diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan olahan kulit sapi. Hingga, saat ini tinggal empat pasien yang masih dirawat,” ujarnya.
Nina menyebut, saat pertama kali datang ke puskesmas, para korban mengalami gejala seperti pusing, mual dan mulas.
“Diduga karena keracunan. Namun, apakah dari makanan itu, kita belum bisa pastikan, karena sampelnya baru akan dicek di lab. Jadi, belum terkonfirmasi,” ujarnya.
Nina menambahkan, dari semua korban, satu orang terpaksa dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur karena kondisi kesehatannya menurun.
“Kondisinya sedang hamil 3 bulan, ada gejala hiperemesis (mabuk kehamilan) juga,” kata Nina.
Nina menyebutkan, pihaknya telah mengamankan sampel sisa makanan yang diduga menyebabkan puluhan warga di tiga kampung tersebut mengalami keracunan.
“Tiga jenis makanan yang dibeli oleh warga sudah diamankan dan sudah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji,” ujarnya.***
Editor: denkur