Jelang lebaran, stok kebutuhan pokok masyarakat dipastikan aman. Meski ada kenaikan harga, kondisi ini dinilai masih dalam batas wajar.
DARA – Hal itu dipastikan setelah Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memantau stok, harga, dan keamanan pangan di Pasar Kosambi Bandung, Senin (10/5/2021).
Dalam pemantauan itu, Yana didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Elly Wasliah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gin Gin Ginanjar, dan Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung R Herry Hermawan.
Yana meninjau satu per satu kios pedagang yang ada di lokasi tersebut, mulai dari beras, sayuran, daging, ikan, hingga telur. Dirinya pun menyempatkan berdialog dengan para pedagang.
Dia menanyakan harga dan ketersediaan stok menjelang Idul Fitri, serta mengingatkan protokol kesehatan kepada pedagang dan pembeli.
Pada peninjauan itu, DKPP Kota Bandung juga menerjunkan tim untuk mengecek keamanan pangan guna memberikan jaminan pangan tak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
Yana mengungkapkan, ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, namun terdapat pula yang turun. Tetapi baginya, pasokan menjelang lebaran aman dan tersedia. Termasuk pembeli pun lebih banyak dibanding tahun lalu.
“Komoditas yang naik itu seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung. Kata para pedagang kenaikan harga ini biasa, tren menjelang hari besar. Kalau yang turun seperti telur dari Rp26 ribu jadi sekitar Rp23 ribu, bawang putih, bawang merah stabil,” ujarnya.
Bila kenaikan harga terjadi karena kelangkaan, diutarakan Yana, Pemerintah Kota Bandung bisa menyuplainya. Tetapi ini merupakan momen jelang lebaran, dan kenaikannya pun dinilai tidak terlalu tinggi.
“Kelihatannya tidak (melakukan operasi pasar), karena pasokannya banyak, cukup. Seperti telur itu kecenderungannya kemarin naik karena banyak yang bikin kue. Sekarang turun lagi karena bikin kuenya sudah selesai,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah tak menyangkal adanya kenaikan harga komoditas di pasar, seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung, hingga kentang.
Di awal Ramadan, daging ayam dijual Rp40 ribu. Saat ini naik menjadi Rp42 ribu per kilogram. Daging sapi yang sebelumnya Rp130 ribu per kilogram naik menjadi Rp140 ribu per kilogram. Cabe tanjung yang sebelumnya Rp50-60 ribu, naik menjadi Rp70-80 ribu.
“Ini karena ritual menjelang lebaran. Pasokan aman tersedia. Tadi dari DKPP sudah memeriksa beras, tidak ada klorin. Ayam tidak ada boraks. Itu semua aman,” katanya.
Menurut Elly, kenaikan tersebut dinilai relatif wajar karena pasokan aman. Sehingga tidak diperlukan operasi pasar. Namun jika memang pasokan berkurang dan harga tidak terkendali, pihaknya bakal turun tangan.
“Tapi ini pasokan aman dan tersedia dan harga relatif stabil, tidak terlalu tinggi,” tegasnya.
Elly memprediksikan, konsumen akan mulai berbelanja ke pasar, puncaknya H-2 lebaran. Karena masyarakat mulai memasak untuk Idul Fitri pada H-2 sampai H-1. Para pedagang pun sudah bersiap untuk itu.
“Kalau lebaran Kamis, berarti Selasa puncaknya. Para pedagang menyampaikan ada kenaikan jumlah pembeli dibandingkan tahun kemarin. Tapi ini juga belum kembali ke normal karena ini masih masa pandemi,” pungkasnya.***
Editor: denkur