Shalat Idul Fitri akan diselenggarakan dengan sistem desentralisasi untuk menghindari terjadinya kerumunan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung bikin teks khotbah juga siap membantu menyediakan khatib.
DARA – Ketua MUI Kota Bandung Miftah Faridl mengatakan, bagi masyarakat yang memerlukan teks ceramah atau bantuan khatib bisa menghubungi pengurus MUI di level kewilayahan, baik kecamatan atau kelurahan.
“Andaikata diperlukan tenaga khatib, kita akan bantu. Kalau mau menunjuk salah seorang warganya menjadi khatib, MUI juga menyediakan teks untuk khotbah Shalat Id,” ujarnya, di Balai Kota Bandung, Selasa (11/5/2021).
Isi teks yang dibuat oleh MUI, ditekankan Miftah, tetap merujuk pada pedoman pelaksanaan Shalat Id yang diedarkan oleh Kementerian Agama, yakni tak lebih dari 20 menit.
Mengenai konten ceramah, MUI tidak mewajibkan untuk mengikutinya. Bagi penceramah yang sudah berpengalaman dapat mengembangkan kembali tema pembahasannya. Namun, untuk pemula bisa dijadikan sebagai panduan.
“Biasanya tergantung intonasi khatib. Tapi sudah diberitahu, bagi mereka yang biasa lambat ada poin-poin yang harus disesuaikan. MUI hanya menyediakan, tidak wajib karena banyak ulama yang lebih kreatif. Sifatnya semacam panduan teks yang membantu bagi yang belum pernah menjadi khatib,” ujarnya.
Secara garis besar, Miftah mengungkapkan, isi teks yang dibuat menggambarkan perihal hakikat puasa dalam membentuk pribadi yang lebih sabar dan ikhlas. Hal ini, diutarakan dia, cukup relevan agar masyarakat lebih memahami kondisi mutakhir terkait pandemi Covid-19.
“Pertama, memberi kemudahan kepada mereka yang mungkin baru pertama jadi khatib. Kedua, mudah-mudahan ada keseragaman dalam hal selain menikmati Idul Fitri juga dengan sabar menjalani hari raya,” jelasnya.***
Editor: denkur