Massa aksi juga mengajak seluruh kaum Muslimin untuk bersatu melawan zionis dengan lisan, tulisan dan perlawanan.
DARA| BANDUNG- Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jabar Peduli Palestina itu melakukan longmarch dari Gedung Sate (Jalan Diponegoro) melewati kawasan BIP (Jalan Merdeka) dan finis di depan Gedung Merdeka (Jalan Asia-Afrika).
Sejak pukul 07.00 WIB, massa sudah berkumpul dengan membawa sejumlah panduk dukungan dan bendera Palestina berkibar di antara massa aksi. Massa juga melakukan penggalangan dana untuk korban di Palestina yang terdampak serangan Israel.
Koordinator Aksi, Abdurrahman Anton Minardi mengungkapkan, enam pernyataan sikap yang disampaikan pihaknya.
Pertama, mengutuk perbuatan Israel dan menuntut mereka untuk mengembalikan tanah dan aset, serta membebaskan seluruh tahanan rakyat Palestina.
Tuntutan kedua, massa menyerukan Hamas dan Fatah untuk bersatu dan segera mendeklarasikan Kemerdekaan Palestina.
Selain itu, massa juga mendesak agar pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara pendukung zionis seperti Amerika, Inggris dan Prancis.
Mereka juga menuntut organisasi Internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menghentikan kebiadaban zionis Yahudi teroris terhadap Palestina.
“Kami juga mendukung dibentuknya Komite Percepatan Kemerdekaan Palestina dalam merealisasikan kemerdekaan Palestina yang sesungguhnya,” kata Abdurrahman, seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.
Massa aksi juga mengajak seluruh kaum Muslimin untuk bersatu melawan zionis dengan lisan, tulisan dan perlawanan.
“Kepada seluruh Muslimin untuk melakukan qunut nazilah, melakukan penggalangan dana dan relawan sosial untuk membantu rakyat Palestina,” ajak dia.
Perwakilan dari massa, Julhayadi Aria Puntara menambahkan, peserta aksi yang hadir diperkirakan mencapai 5.000 orang.
Ia juga menyebut, aksi itu diwarnai penggalangan dana. Menurutnya, dana yang terkumpul akan disalurkan melalui dewan dakwah.
“Penyalurannya untuk donasi dikoordinir oleh dewan dakwah karena memang sudah terdaftar resmi di departemen luar negeri untuk menggalang dana untuk disalurkan ke dunia internasional,” ungkapnya.
“Bukan hanya Palestina tapi ke negara-negara yang lainnya. Jadi sudah resmi ini bukan donasi bodong yang digaungkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” lanjut Julyahadi.
Editor : Maji