Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan titik lokasi banjir di Kota Bandung makin berkurang. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Bandung, ada 36 titik lokasi banjir. Namun, kini relatif sudah tidak terjadi genangan.
DARA – “Relatif sudah tidak terjadi genangan lagi,” ujarnya, Jumat (4/6/2021).
Namun begitu, dirinya tak memungkiri masih ada sejumlah titik yang sering terjadi genangan. Diantaranya kawasan Kopo, Citarip, Leuwipanjang, dan Cibaduyut.
“Titik masih sering itu di Kopo, Citarip, Leuwi Panjang dan Cibaduyut. Ini kalau bisa diselesaikan di hulu,” ujarnya.
Menurutnya, air akan terkendali jika menilik parkir air. Bahkan jika banjir tiba pun bisa menggunakan pompa air, namun harus sesuai penempatan.
“Itu harus ada ruang untuk parkir air atau penempatan pompa,” katanya.
Dia mencontohkan, di wilayah Gedebage, meskipun masih terjadi banjir, namun genangan air tidak lama.
“Contohnya Gedebage masih banjir tapi genangan tidak lama atau sampai antre panjang. Itu masih bisa dilewati, pemulihannya sudah ada kolam retensi,” katanya.
Salah satu upaya mencegah banjir, pihaknya pun terus berupaya membuat drumpori dan sumur imbuhan.
“Drumpori mulai tahun 2019, ada 3.500 drum pori lebih. Sumur imbuhan dalam dibangun sejak tahun 2020. Telah ada 10 sumur imbuhan. Tahun ini tambah 20 sumur lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dedy Dharmawan menambahkan, masalah banjir harus diatasi mulai dari lingkungan sendiri. Rumah tinggal harus mengatur sampah dengan memilah dengan baik dan benar.
“Limbah itu bukan hanya di perusahaan saja, dari rumah tangga juga ada, selain sampah,” tegasnya.***
Editor: denkur