“Masa mall bisa dibuka tapi sekolah enggak bisa, saya yakin sekolah lebih disiplin dibandingkan dengan mall,” ujar Kang DS.
DARA | BANDUNG – Bersiap membuka sekolah, Bupati Bandung, Dadang Supriatna optimis sekolah lebih disiplin protokol kesehatan dibanding pusat perbelanjaan.
Pria yang akrab disapa Kang DS ini mengatakan bahwa zona wilayah menjadi indikator penentu pelaksanaan belajar tatap muka. Katanya, bagi sekolah yang berada di zona hijau dan kuning bisa menggelar belajar tatap muka dengan menerapkan sistem shift. Sementara bagi sekolah yang berada di zona merah, tidak akan dipaksakan untuk dibuka.
“Masa mall bisa dibuka tapi sekolah enggak bisa, saya yakin sekolah lebih disiplin dibandingkan dengan mall,” ujar Kang DS di Soreang, Sabtu (5/6/2021).
Bagi sekolah yang berada di wilayah kategori zona hijau dan kuning maka wajib menerapkan sistem shif tiga waktu. Kemudian untuk waktu belajarnya hanya dua sampai tiga jam saja, tanpa istrirahat, artinya seusai belajar siswa langsung pulang.
“Kapasitasnya 50 persen, misal awalnya 40 orang jadi 20 orang saja yang ada di dalam ruangan. Kemudian harus disiapkan petugas untuk penanganan Covid 19 dibantu dengan nakes, alatnya cuci tangan dan pengecek suhu,” tutur Kang DS.
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendy mengungkapkan bahwa berdasarkan suatu survei, 70 persen orang tua menginginkan belajar tatap muka dimulai, sementara 30 persen lainnya masih ragu-ragu. Berdasarkan kesepakatan pada permendikbud, lanjut Dede, tatap muka boleh dilakukan dengan beberapa catatan.
“Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu seperti ijin pemerintah daerah artinya kalau pemda merasa wilayah ini adalah berbahaya maka jangan buka, melihat zonanya. Syarat selanjutnya adalah protokol kesehatan di sekolah harus sudah siap. Kemudian ijin orang tua, kalau tidak mengizinkan ya tidak masuk,” ungkap Dede.
Editor : Maji