DARA | JAKARTA – BNPB menjalin kerja sama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka sebagai upaya strategis untuk meningkatkan pendidikan mitigasi bencana. Langkah strategis ini merujuk pada cakupan yang masif untuk merangkul para pelajar dan tenaga pendidik tentang manajemen risiko bencana.
Selain masif, Humas BNPB, dalam portal resminya menilai, kerjasama ini efektif dan efisien mengingat pendidikan karakter anak dimulai sejak dini, salah satunya dimulai dari tingkat sekolah dasar. Hal tersebut dapat menjadikan pengetahuan mitigasi bencana tertanam sejak dini bagi mereka dan sebagai bekal pemahaman manajemen risiko bencana yang kuat di setiap daerah.
Kerjasama BNPB dan Kwarnas Gerakan Pramuka menekankan pada satuan pendidikan aman bencana (SPAB) yang berfokus pada gugus depan pada tingkat Pramuka siaga, penggalang, dan penegak/pandega. SPAB ini memiliki tiga pilar utama, yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana, dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Ketiga pilar ini terutama pilar manajemen bencana akan dimasukkan dalam pendidikan pramuka. Tindak lanjut dari kerjasama kedua belah pihak ini, mencakup beberapa langkah. Langkah pertama, pembentukan kelompok kerja SPAB berbasis di gugus depan Kwarnas yang beranggotakan lintas komisi kepengurusan Kwarnas periode 2018 – 2023 di bawah koordinasi Komisi Pengabdian Masyarakat. Langkah Kedua, penyusunan dan penetapan petunjuk penyelenggaraan SPAB berbasis di gugus depan sebagai pedoman kebijakan pelaksanaan implementasi terkait SPAB oleh Pramuka.
Ketiga, peningkatan kapasitas dan pemberdayaan pembina gugus depan sebagai fasilitator SPAB berbasis di gugus depan yang dilengkapi dengan Buku Saku bagi Siaga, Penggalang, dan Penegak/Pandega. Terkait dengan buku tersebut, BNPB dan Kwarnas Pramuka berencana menerbitkan Buku Saku Bencana yang dikembangkan untuk memberikan wawasan sehingga anggota pramuka dapat menjadi agen siaga bencana.
Selanjutnya, materi-materi kebencanaan akan mengintegrasi ke dalam kursus dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Kader pada setiap tingkat Kwartir, baik pada nasional, daerah maupun cabang. Kerjasama tersebut, diharapkan dapat terbangun pada tingkat mikro dengan terbentuknya anggota Pramuka sebagai agen siaga bencana.
Agen siaga ini akan menjadi gugus terdepan dalam memberikan perubahan disekelilingnya baik di lingkungan dan rumah tentang managemen risiko bencana. Sedangkan secara makro, BNPB dan Pramuka dapat mempercepat pelaksanaan SPAB di seluruh sekolah yang rawan bencana.
Selain itu diharapkan pula program SPAB dalam berjalan secara berkelanjutan di Indonesia bersama dengan gerakan Pramuka. Seperti halnya gerakan Pramuka yang mengemban moto utama yaitu “Bersiap Sedia” atau “Be Prepared”.
Moto tersebut merepresentasikan bahwa seorang Pramuka harus senantiasa siap sedia dalam menghadapi segala keadaan yang dihadapi, termasuk risiko bencana.
Dalam meuwujudkan kerja sama ini, penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) H. Budi Waseso, belum lama ini di Auditorium INA-DRTG BNPB, Sentul, Jawa Barat.***