Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna meminta kepada para camat dan lurah bersama satuan tugas penanganan Covid-19 di wilayahnya, agar tidak ragu melakukan lockdown atau karantina. Terlebih jika di wilayah terkecilnya, seperti RT dan RW, terjadi eskalasi peningkatan kasus positif Covid-19.
DARA – Hal itu yang telah dilakukan di RT 07/09 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Wilayah tersebut terpaksa melakukan lockdown lantaran ada salah satu keluarga besar yang berjumlah 8 orang, positif Covid-19.
Menurut Ema, kebijakan itu bisa disebut dalam rangka melaksanakan dan menjalankan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“(Lockdown RT) itu sebetulnya dalam rangka menjalankan apa yang ada dalam PPKM. Saya apresiasi itu. Tadi malam di grup WhatsApp pimpinan, saya menegaskan camat dan lurah jangan ragu melakukannya kalau terjadi ekskalasi. Meskipun saya sebetulnya tidak mau mengambil pilihan lockdown RT itu,” ujarnya, di Bandung, Rabu (9/6/2021).
Ema menyampaikan, sampai saat ini belum ada wilayah lain yang melakukan serupa. Dia pun mengaku belum mendapat pengajuan untuk menerapkan lockdown di tingkat RT.
“Tadi malam saya juga ingatkan kalau ada segera ajukan, supaya SK (surat keputusan) walikotanya segera keluar. Walaupun belum keluar, tapi pelaksanaan sudah bisa diawali,” ujarnya.
Disisi lain, Ema mengungkap tentang keterisian ruang isolasi di Kota Bandung yang mencapai angka sekitar 78 persen. Menurutnya, hal itu karena ada pergerakan terutama yang bergejala di ruang-ruang ICU.
“Jadi orang yang bergejala sekarang ini tingkatannya agak naik dari yang asalnya biasa. Sekarang perlu ada atensi yang lebih tinggi,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bandung, diutarakan dia, telah menyiapkan tempat isolasi mandiri di 19 kecamatan. Saat ini, 11 kecamatan terus didorong untuk menyiapkan tempat serupa.
Terkait tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, dinilai Ema, ada kebijakan yang paling praktis yaitu isolasi mandiri. Tetapi jika masuk kategori berat harus dirawat.
“Sekarang ini semua rumah sakit serempak diimbau dan sudah direspon untuk menambah tempat tidur. Tapi kita minta kalau yang bergejala ringan jangan sampai masuk di perawatan. Saya pikir dari kacamata medis itu bisa masuk dengan cara isolasi mandiri. Kalau gejala sedang dan berat, itu wajib (masuk perawatan),” ucapnya.***
Editor: denkur