Ketidakberpihakan Sri Mulyani pada rakyat kecil dicontohkan Rocky pada kasus mobil yang diberi pajak nol persen sedangkan sembako akan dikenakan PPN.
DARA| JAKARTA- Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan sebagai pencari uang, Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini tidak memihak kepada rakyat kecil. Perkataan ini, dilontarkan Rocky untuk menanggapi rencana soal penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% yang akan dikenakan pada bahan makanan hingga pendidikan.
“Sri Mulyani jadi baper karena dianggap tidak berpihak pada rakyat. Ya memang tidak berpihak,” ucapnya melalui laman YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (11/6/2021).
Ketidakberpihakan Sri Mulyani pada rakyat kecil dicontohkan Rocky pada kasus mobil yang diberi pajak nol persen sedangkan sembako akan dikenakan PPN.
“Kaum akumulasi diberi pajak nol untuk mobil mewah, (tetapi) yang mestinya dapat distribusi (malah) dipajakin, bahkan kulit telurnya bakal dipajakin karena masih berguna untuk kerajinan tangan” tegasnya.
Rocky juga menyampaikan bahwa pajak merupakan cara biadab untuk mempertahankan peradaban.
“Kita bicara pajak, berkali-kali saya terangkan bahwa, pajak itu adalah cara biadab untuk mempertahankan peradaban,” tuturnya.
Menurut Rocky, soal pajak memang telah ada kesepakatannya, tetapi bukan berarti publik malah diperas oleh pemerintah. Rocky menyebut, ini adalah konsekuensi dari gagalnya strategi pembangunan.
“Karena gak ada orang yang mau dipajaki, pemerintah pasti biadab musti majakin. Tapi kita sudah sepakat bahwa demokrasi selalu hanya bisa tumbuh kalau ada timbal balik, yaitu kita bayar pajak supaya kita bisa tagih pada pemerintah. Tapi bukan berarti kita diperas oleh pemerintah, kan ini kurang ajarnya. Begitu yang terjadi dan itu konsekuensi sebetulnya dari gagalnya strategi pembangunan,” tandasnya.
Sementara mengomentari keheranan Sri Mulyani soal kabar PPN 12% yang sudah ramai diperbincangkan padahal draf tersebut belum dibahas secara keseluruhan, Rocky menyebut, semestinya Menkeu senang lantaran masyarakat memperhatikan soal keuangan negara.
“Mustinya dia (Sri Mulyani) gembira karena publik betul-betul concern dengan soal keuangan. Kan gak usah disembunyikan, kan semua draf itu hak publik, karena yang akan terkena adalah publik,” pungkasnya.
Editor : Maji