Jusuf Kalla Resmikan Lembaga Wakaf Paramadina, Langkah Awal Wakaf Produktif

Sabtu, 19 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Dok Paramadina

Foto: Dok Paramadina

Lembaga Wakaf Paramadina kini hadir di tengah masyarakat, menyambut masa depan dengan menebarkan nilai Islam, Rahmatan lil ‘alamin.


DARA – Membawa segenap harapan melalui berbagai program untuk mewujudkan pembangunan ekonomi Islam secara mandiri dan berkelanjutan.

Universitas Paramadina adalah salah satu perguruan tinggi yang berasal dari wakaf melalui Yayasan Wakaf Paramadina yang didirikan sejak 1998.

Tahun 2021 ini, Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) mendirikan lembaga khusus untuk mengelola wakaf secara produktif, bernama Lembaga Wakaf Paramadina (LWP).

Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo mengatakan, Alhamdulillah telah memiliki sertifikasi Nazhir Wakaf Uang dari BWI dengan nomor 3.3.00281 tertanggal 24 Mei 2021.

Dengan adanya bukti sertifikasi, LWP dapat mengumpulkan dana dari masyarakat umum dalam bentuk Wakaf Uang.

Uang yang terkumpul diperuntukan membangun aset-aset produktif dan sebagian akan diinvestasikan. Hasil investasi akan digunakan untuk menebar manfaat lebih banyak lagi.

“Walaupun Paramadina baru terdaftar legal sebagai Nazhir pada 2021, namun sesungguhnya YWP telah melakukan banyak aktivitas yang mengusung konsep wakaf. Seperti wakaf tanah dan gedung (aset tetap) serta wakaf profesi.” ujar Hendro Martowardojo seperti dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (19/6/2021).

Hendro menjelaskan tidak hanya wakaf, Paramadina juga telah menjalankan filantropi dalam bentuk Baitul Mall Paramadina, Nasi Murah Paramadina (RAHMA), Paramadina Fellowship, Paramadina Sosial Responsibility (PSR).

Kegiatan dan program sosial tersebut telah memberikan beasiswa lebih dari 500 mahasiswa S1 hingga S3, mendirikan dan membiayai operasional 200 PAUD, memberikan ratusan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu, khususnya selama pandemi telah memberikan bantuan APD di banyak Rumah Sakit, serta menyalurkan bantuan hampir satu milyar kepada korban yang terdampak Covid-19.

Kehadiran Lembaga Wakaf Paramadina (LWP) ditandai dengan launching peresmian, diadakan Jumat kemarin 18 Juni 2021, di Aula Universitas Paramadina. Sekaligus penandatanganan kerjasama LWP dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS).

Launching LWP dihadiri Dr (HC) Drs H Muhammad Jusuf Kalla sebagai Dewan Pembina YWP dan selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Hendro Martowardojo (Ketua Umum YWP), Prof Dr Didik J Rachbini (Rektor Universitas Paramadina) Dr Imam Saptono mewakili Badan Wakaf Indonesia (BWI). Ventje Rahardjo Soedigno, SE, MEc (Ketua KNEKS),

Dr Prima Naomi, MT selaku Ketua Lembaga Wakaf Paramadina. menjelaskan fokus LWP adalah pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah.

“Adapun program-program yang telah dicanangkan adalah: Program Pembangunan Kampus Baru & Masjid Paramadina beserta Wakaf Center Building, Wakaf Riset & Inkubator Binsis Mikro, Wakaf Design 1000 UMKM, Beasiswa Full S1 untuk 100 Santri Binaan, Beasiswa Full S2 untuk 50 Takmir Masjid & Nazhir, Rahma 1000 Bantuan Gizi dan Pendidikan Bagi Anak Jalanan, Bantuan Covid 500 Guru PAUD & Madrasah serta berbagai program lainnya,” katanya.

Dalam sambutannya Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Dr Imam Teguh Saptono menyampaikan ini merupakan reborn daripada Yayasan Wakaf Paramadina untuk bisa lahir menjadi salah satu badan wakaf nasional dan harapannya bisa mencapai kancah internasional.

“Wakaf selalu hadir dalam puncak peradaban umat dimana peradaban ditopang oleh zakat dan wakaf. Jadi saat perbankan belum hadir, justru lembaga wakaf lah yang mewarnai aktivitas ekonomi masyarakat.” tambahnya.

Dr (HC) Drs HM Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina dalam sambutannya menyampaikan tentang perlunya langkah-langkah terobosan baru dalam pengelolaan lembaga wakaf yang sudah berjalan lama dan berharap Lembaga Wakaf Paramadina bisa berkembang sebagaimana Harvard.

“Lembaga wakaf ini adalah sebagai bentuk amal yang memiliki nilai jangka panjang sehingga lebih mudah kita pertanggungjawabkan dengan pengelolaan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Selanjutnya Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo Soegiono, SE, MEc mengucapkan selamat atas ditunjuknya LWP sebagai nazir oleh Badan wakaf Indonesia.

“Semoga LWP dapat dibangun dengan prinsip tata kelola modern, transparan, kreatif, akuntabel yang berorientasi pada pelayanan nasabahnya, sehingga upaya bersama kita dalam memanfaatkan potensi wakaf di Indonesia yang luar biasa dapat terlaksana dengan baik.” katanya.

Program Lembaga Wakaf Paramadina akan dikelola oleh anak-anak muda yang merupakan mahasiswa maupun alumni Universitas Paramadina, memiliki konsen terhadap Wakaf.

Sebagai direktur Eksekutif ditunjuk Wusda Hesta Wibawa, seorang enterpreneur muda berbasis syariah. LWP dijalankan bersinergi dengan berbagai pihak, diantaranya bermitra strategik dengan DMI, BSI, WaCIDS, Komunitas Entrepreneur dan mitra lainnya.

“Bersama DMI, Wakaf Paramadina hendak menyalurkan beasiswa untuk 150 Takmir, Nazir dan Santri, serta memberikan bantuan 1000 gerobak untuk Badan Usaha Milik Masjid (BUMM). Bersama WaCIDS, LWP menjalankan misi meningkatkan literasi & riset wakaf dengan harapan ke depan akan hadir program studi khusus wakaf. Bersama BSI menjadi jalan bagi Wakaf Paramadina untuk kemudahan transaksi keuangan syariah, investasi syariah serta melakukan promosi bersama melalui JadiBerkah.id,” ujar Wusda menambahkan.

Setelah acara launching, dilanjutkan penyerahan MoU antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah diwakili oleh Dr Sutan Emir Hidayat dengan Rektor Universitas Paramadina Prof Dr Didik J Rachbini.

Lembaga Wakaf Paramadina menjadi satu langkah kesempatan bagi semua untuk beramal. Wakaf produktif sebagai sebuah investasi akhirat yang sustainable, berkelanjutan tak terputus amalnya.

Bagi yang ingin berpartisipasi menginvestasikan amal bersama LWP, dapat membuka link wakafparamadina.or.id.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB