Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan varian delta Covid-19 sudah ditemukan di Jawa Barat, yakni di Karawang dan Kota Depok.
DARA – Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman, mengingatkan warga untuk waspada terhadap varian baru Covid-19 tersebut. Apalagi varian Delta ini berdasarkan informasi mampu menyerang anak-anak. Bahkan 50 persen itu terjadi pada anak balita.
“Sekarang ada informasi lagi bahwa (Covid-19 Varian Delta) dapat menyerang kepada anak-anak, mungkin kemarin-kemarin kita untuk kasus anak-anak jarang sekali ditemukan, kebanyakan orang dewasa karena mobilitasnya kan banyak ke luar rumah, tetapi varian baru ini telah ditemukan pada anak-anak yang cukup banyak,” ujarnya, Rabu (23/6/2021).
Asep menyebutkan, sebelum ditemukan Varian Delta ini, banyak varian-varian baru Covid-19 ditemukan di beberapa negara, dan varian baru ini hadir karena adanya mutasi genetik dari Covid itu sendiri.
“Di awal kita kenal varian yang ada dari China ya dari Wuhan Tiongkok, kemudian dikenal dengan varian B117 itu berasal dari varian Inggris, nah itu sudah ditemukan di Indonesia, di Sumatra, di DKI, bahkan di Karawang ditemukan, kemudian B1135 yaitu berasal dari varian Afrika Selatan ini ditemukan di Bali, nah sekarang yang lebih dahsyat lagi adalah varian B1.617.2 atau istilahnya bahasa kita adalah varian Delta,” ujarnya.
Menurut Asep, varian Delta ini 60 persen lebih cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya, dan ia menilai kasus Covid-19 di India bisa menjadi alert atau perhatian masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ada.
“Kita lihat belajar dari India, India begitu cepat ratusan ribu per hari yang dinyatakan positif dan sekian ribu perhari bahkan menyentuh diangka 5 ribu perhari bisa menyebabkan meninggal, nah ini tentu akan menjadikan alert ya atau warning bahwa kita harus hati-hati pada varian baru,” katanya.
Asep menuturkan, selain 60 persen lebih cepat menularkan, varian baru ini juga kemungkinan memiliki keparahan dan bisa menimbulkan kamatian cukup tinggi dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, dan salah satu cara yang paling mujarab agar tidak terpapar Covid-19 ini adalah dengan melaksanakan vaksinasi.
“Secara umum hampir sama ya, kita harus menghindari kerumunan, prokes benar-benar dijaga, cuci tangan, pakai masker karena ini salah satu intervensi di tingkat masyarakat, itu secara umum. Tapi, ada satu intervensi yang sangat amat mujarab dianggap sangat bagus untuk mencegah virus ini yaitu dengan melaksanakan vaksinasi,” ucapnya.
Maka dari itu, ia mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi massal khususnya vaksinasi kepada Iansia, karena di Kabupaten Garut lebih dari 70 persen angka kematian terjadi pada Lansia, sehingga lansia menjadi salah satu prioritas dalam program vaksinasi di Garut.***
Editor: denkur